Part 38

11K 968 130
                                    

"Sayangnya Mommy~" seru Suzy tanpa mengetuk pintu kamar Jake, ia menerobos masuk dan meihat gundukan selimut ditengah-tengah ranjang.

Suzy nampak terkekeh pelan, menatap Jake yang bergelung dibalik selimut macam kepompong.
Ia menarik perlahan selimut tersebut dan maniknya membola saat tangannya tak sengaja bersentuhan dengan lengan Jake.

"Ya ampun, sayang badanmu kok panas gini?!!!"

Suzy menempelkan punggung tangannya dikening juga ceruk leher Jake, lantas berteriak memanggil Bangchan dan Mingyu yang berdiri disisi kanan dan kiri pintu kamar Jake.

Keduanya bergegas masuk dan membungkuk hormat pada Suzy.

"Chris hubungi Dohwan, putraku demam tinggi!"

"Dan kau.. mingyu!
Bangunkan seluruh penghuni mansion, aku butuh penjelasan mereka atas apa yang terjadi pada putraku!" Suruh Suzy dengan manik berkilat marah.

Sambutan macam apa ini, seharusnya ia bisa merealisasikan kegemarannya mendandani Jake selepas pulang dari New York.
Namun sekarang yang ia dapati keadaan tubuh Jake yang melemah karna demam tinggi, padahal sebelum ia pergi 2 hari yang lalu Jake dalam keadaan sehat wal'afiat.
Bahkan ia tak menerima laporan apapun tentang Jake selama ia berada di New York.

"Ada apa?" Tanya Minho begitu memasuki kamar Jake.

Dan ia hanya bisa menaikkan sebelah alisnya saat mendapati raut wajah tak bersahabat dari istrinya.

"Aku akan menjawab saat yang lainnya sudah ada dihadapanku." Balas Suzy seraya melangkah masuk ke walk in closet Jake, untuk mengambil selimut baru dan juga jaket tebal.

🌼🌼🌼

"Demamnya cukup tinggi, selebihnya Jaeyun baik-baik saja." Balas Dohwan seraya melepas eartips stetoskop dari telinganya dan ia biarkan menggantung dilehernya, bersamaan dengan bulatan diaphragm yang ia tempelkan didada dan pertengahan perut Jake tadi, ia jauhkan.

"Tidak perlu di infus?" Tanya Suzy yang dibalas gelengan oleh Dohwan.

"Hanya berikan obat penurun panas ketika ia bangun nanti, jangan lupa diberikan setelah perutnya terisi." Balas Dohwan.

"Padahal baru semalam aku memberikan pengobatan padanya, kenapa paginya bisa demam.
Apa kalian menghukumnya hanya karna perkara mie?" Sambung Dohwan yang dibalas decakan oleh para pawang Jake.

"Tunggu sebentar!
Aku ketinggalan apa? Bisa kalian jelaskan padaku?!" Seru Suzy dengan manik mendelik dan kedua tangan berkacak pinggang menghadap kearah para pawang Jake.

"Kalian menghukum putra manisku sampai demam?!!
Hukuman apa yang kalian berikan pada putraku!!!" tambahnya murka.

"Hey.. tenang..
Kami tidak memberikan hukuman apapun, hanya menesehatinya tanpa ada kekerasan." Balas Jongki membela diri.

"Lalu kenapa bisa Jaeyun demam tinggi-"

"Mommy~ jangan teriak-teriak Jeyun jadi kaget tau." Potong Jake yang kini sudah duduk seraya mengusak kedua kelopak matanya, yang tentunya ditahan oleh Jaehyun.

Suzy sontak membalikkan tubuhnya, lantas mendorong Jaehyun kesamping untuk memberinya ruang dengan Jake.

"Anak Mommy, pusing nak?" Jake menggeleng, ia memeluk Suzy lantas menyandarkan dagunya dibahu Suzy.

Jaeyun'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang