Warning!
Mari mengsedih bersama part 2
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"gimana?" tanya Seon begitu melihat Jeno keluar dari kamar utama anggota inti yang disediakan di basecamp Levantadors.
"akhirnya tidur, setelah kecape'an nangis." balasnya seraya menjatuhkan tubuhnya disofa panjang.
"kok gue ngga tega ya, berasa seseknya pas liat Jake tadi." ujar Minhee memecah keheningan.
"gue ngga tau dan gue ngga ngerti sama masalah Jake.
Tapi lihat Jake yang begitu, dada gue berasa banget seseknya." tambah Yedam, yang dibenarkan oleh Minhee.
"gue ngga pernah liat Jake selemah dan serapuh itu." timpal Youngbin diakhiri dengan helaan nafas berat.
"tendangannya ngga maen-maen, punggungnya sampe memar." ungkap Junho yang baru saja keluar dari kamar.
"hyuk coba cari tau tentang me-"
"udah.. Dan lo tau mereka siapa?!!" balas Jaehyuk histeris, setelah memotong ucapan Nicholas.
Jaehyuk menaruh laptop yang semulanya dipangkuannnya keatas meja, lantas mengarahkan Laptopnya kearah teman-temannya.
"orang berpengaruh didunia bawah bray!!
Gila! Gila!! Gila!!! Mereka keluarga lee, keluarga mafia pack redmoon!!!
Mafia nomor 1 didunia bawah, yang nyenggol dia dikit langsung dilibas sampe mati." jelas Jaehyuk begitu heboh, bahkan bola matanya serasa ingin keluar saking ia terlalu melebarkan matanya.
"kenapa Jake bisa kenal sama mereka???" gumam Jeno kebingungan.
🌼🌼🌼
Sudah 45 menit ia terbangun dari tidurnya, namun selama itu juga ia merasa enggan untuk beranjak dari kasur.
pandangannya lurus menatap langit-langit kamar yang ditempatinya.
menatap kosong dengan ingatan menuju kebeberapa jam yang lalu saat dibelift School.
"Jeyun salah apa?" gumamnya dengan bibir melengkung sedih saat ingat bagaimana dinginnya ucapan Niki dan Daniel, juga kasarnya Jungwon dan Sunoo pada dirinya.
"Daddy.. Hiks.. Daddy.. Hiks.. "
"jeyun takut.."
