Jake rasanya mau menguburkan dirinya hidup-hidup saat ini, saat netranya menangkap 3 antek-antek Serim yang menatapnya penuh olokan.
Bagaimana ia bisa lupa kalau Allen, Taeyong dan Jaeho bersekolah di Belift School.
Sunoo yang melihat gelagat aneh Jake, yang terus saja bersembunyi dibelakang tubuh bongsor Daniel, mengedarkan netranya kesekitar.
Menatap tajam satu persatu Siswa/i yang membuat adik bungsu-nya ini ketakutan.
Bahkan tanpa banyak kata, Sunoo mengeluarkan pisau lipat dari saku blazernya untuk mengancam mata penuh minat penjuru sekolah pada adik gemasnya.Niki yang paham, langsung menarik lengan Jake kemudian mengangkatnya kedalam gendongan koalanya.
Menekan belakang kepala Jake membenam diceruk lehernya."Won, Niel bereskan." Ujar Niki dengan kilatan mata tajam-nya.
Tanpa banyak kata Jungwon dan Daniel melakukan perintah Niki.
Sementara Niki dan Sunoo membawa Jake kembali keruangan yang memang dikhususkan untuk keluarga Lee beserta teman terdekat Jungwon, Niki, Sunoo dan Daniel."mau pulang?" bisik Niki yang dibalas gelengan oleh Jake.
"Noo.. Telepon siapa gitu buat jemput Adek."
Sunoo mengangguk, ia mengeluarkan ponsel disaku blazernya, lantas menghubungi Heeseung yang saat ini sedang senggang.
"Dek tidur lagi aja."
Jake kembali menggeleng, berdecak tanpa suara.
"kan baru bangun Kak, masa tidur lagi." Sahutnya seraya memainkan surai ash grey Niki dengan memilin-milin-nya.
Niki memberi kode pada Sunoo, yang kode tersebut ditangkap baik olehnya.
Tanpa persetujuan Jake juga sepengetahuan Jake, Sunoo menyuntikkan obat bius dileher Jake.
Jake jelas saja memekik, namun pekikkannya tak bertahan lama, sebab kegelapan lebih dulu menyapa."tunggu disini sampai Heeseung datang."
Sunoo memutar bola matanya malas, lantas menendang pantat Niki setelah Niki menidurkan Jake disofa.
"bangsat Sunoo!"
🌼🌼🌼
"loh Kak Hee?"
Heeseung menundukkan pandangannya, lantas membenarkan posisi duduk Jake dipangkuannya.
"lapar?" tanya Heeseung seraya membenarkan kemeja seragam Jake yang mengekspos tulang selangka-nya.
"Eh??? Sekolah Jeyun gimana?!!!" pekik Jake saat sadar kalau ia ada didalam kamar Heeseung.
"belajar sama Kakak, ngga usah sekolah aja."
Jake menggeleng cepat, dengan manik mendelik sebal.
Heeseung mengulas senyum gemas, lantas menggigit ujung hidung Jake yang langsung disambut raungan tak suka, juga kedua tangan yang bergerak mendorong kepala Heeseung."Bang Niel, Kak Osun, Kak Uwon, sama Bang Kiki mana???"
Heeseung menggedikkan bahunya tak tau, mendekap erat tubuh Jake seraya mengecupi puluhan kecupan gemas dipucuk kepala Jake yang berbau minyak rambut tzwitsal.