"udah kenyang belom?" tanya Lucas yang dibalas anggukan oleh Jake.
"ya udah buru bangun." suruh Allen yang dibalas gelengan oleh Jake.
"perut Jeyun kekenyangan, jadi ngga bisa jalan."
Woobin membuang pandangannya, memukul lengan Lucas sebagai pelampiasan-nya menahan rasa gemasnya pada Jake.
"dah lah balikin aja, jantung gue bisa gila lama-lama." tukas Woobin seraya memegangi dadanya.
Jake menaikkan pandangannya, menatap Woobin dengan kernyitan bingung.
"Jeyun ngga jadi diculik? Kenapa? Jeyun nyebelin ya?"
Dino menjedotkan kepalanya pada permukaan meja, menghela nafasnya kasar.
"bangsat! Bangsat! Bangsat!" ujarnya berkali-kali.
"ngga ada yang nyebelin, lo malah gemesin.
Yuk pulang, pasti temen-temen lo nyariin." ujar Lucas selembut mungkin, berusaha menenangkan Jake yang manik bulatnya sudah berkaca-kaca.
"oh Iya, Kak Lulu teman-teman Jeyun masih dicafe." serunya seakan ingat dengan teman-temannya.
Allen menghela nafas kasar, mengacak kasar surai rambut blonde-nya.
"ngga tega gue nyerahin nih bocah ke Serim, udahlah balikin aja." ujar Dino yang diangguki cepat oleh Allen dan Woobin.
"ayo bangun, gue anterin ke basecamp lo." ajak Lucas.
"Jajan dulu boleh?" tanya Jake dengan manik bulat bersinarnya yang mengerjap polos.
Ke-empatnya membuang pandangan cepat, lantas berdehem keras.
"yu-yuk mau jajan apa?" tanya Dino gugup.
Jake beranjak berdiri, melompat-lompat riang lantas menarik cepat lengan Dino menuju market yang ada didalam mall tempat-nya bertandang.
Manfaatkan kesempatan yang ada, mari kita borong semua cemilan yang ada dimarket ini.
Sementara dibasecamp Levantadors, Jeno dan yang lainnya terus menunggu informasi dari orang suruhannya yang sampai sore ini belom mendapat informasi apa-apa.
"gimana Jen?" tanya Seon yang dibalas gelengan lemah olehnya.
"bodyguard diluar masih aman kan? Ngga nanya-nanya Jake." tanya Nicholas yang dibalas anggukan oleh Haruto.
"aman terkendali, mereka belom nyadar." sahut Yedam yang memang ditugaskan mengawasi para bodyguard Jake.
