Part 39

9.4K 758 121
                                    

MAKAN SIANGNYA GAESSS!!!




















"Pakai baju siapa kau Boy?" Tanya Minho begitu melihat Jake mengenakan kemeja putih kebesaran berlengan pendek, dipadu dengan celana bahan berwarna mocca dengan suspender (tali celana kodok) berwarna coklat tua.
Jangan lupakan kacamata bulat berframe silver yang bertengger manis dihidung bangirnya.

Yang ditanya hanya mengeluarkan cengiran lebarnya dan berputar kekanan dan kekiri memperlihatkan pakaian yang dikenakannya begitu apik membalut tubuhnya.

"Jeyun pinjam baju Kak Hee, trus curi-eh pinjam celana Taki dikamarnya. Kalau tali ini.."

Jake menundukkan kepalanya menunjuk suspendernya, kemudian mendongakkan kembali kepalanya lantas tersenyum begitu lebar pada Minho.

"Jeyun temukan dilemari Jeyun!" Ujarnya begitu semangat.

"Trus sudah rapih begini mau kemana?" Tanya Dongwook diakhiri dengan usapan lembut dipucuk kepalanya.

Jake menggedikkan bahunya tak tau, lantas berlari menghampiri Minho dan duduk dipangkuannya.
Bahkan ia kini menyembunyikan wajah meronanya saat sadar kalau ia baru saja menghentikan rapat yang tengah dilakukan Minho, Dongwook dan beberapa kolega bisnis keluarga Lee yang melakukan rapat diruang kerja Minho.

"Daddy.. Jeyun malu." Bisiknya seraya mengeratkan pelukannya dileher Minho.

Minho sendiri mengulas senyum tipis seraya mengecup gemas pucuk kepala Jake.

"Jadi kau baru sadar kalau ada banyak orang lain disini?" Ujar Minho ikut berbisik, tau kalau Jake saat ini sangat-sangat merasa malu karna menghentikan rapat secara tiba-tiba.

"Eung~ maaf Daddy."

"No, jangan meminta maaf-"

Ucapan Minho terhenti begitu melihat para kolega bisnisnya menatap Jake penuh minat.
Raut wajahnya menajam, bahkan pelukan ditubuh Jake ia eratkan.

"Turunkan pandangan kalian dari putraku atau ku cungkil mata kalian sekarang." Ancam Minho yang seketika membuat mereka membuang pandangannya ke segala arah.

"Rapat selesai dan cepat angkat kaki dari mansion ini." Usir Dongwook seraya memberi kode pada Rex yang berdiri disamping pintu untuk membuka lebar-lebar ruang kerja Minho.

"Kanto sialan! Berkat dia, semua manusia sampah itu masuk ke mansion ini dan melihat wajah putraku." Geram Minho.

Jake yang merasa pengap menepuk kencang lengan Minho, lantas mendongakkan kepalanya ketika Minho sadar ia terlalu erat memeluk Jake.

"Daddy.. Jeyun tidak bisa napas tau, hidung Jeyun gepeng karna Daddy tekan kepala Jeyun kuat-kuat.
Kalau Jeyun jadi pesek, Daddy harus tanggung jawab!"

Dongwook yang semulanya mengulas raut dingin, kini mengulas raut tenang dengan kekehan ringan sebagai pelengkapnya.

"Tinggal operasi hidung, apa susahnya."

Jake mendelik tak percaya, lantas menggeleng heboh.

"No! No! No! Jeyun trauma di operasi.
Nanti kalau dioperasi Jeyun makin tambah bodoh-"

"Yang dioperasi hidungmu Boy, bukan otakmu."

Jake mencebikkan bibirnya, lantas mendengus sebal.

"Buktinya waktu Jeyun dioperasi punggungnya, besok-besoknya Jeyun jadi bodoh.
Omongannya suka melantur, bikin pusing, Jeyun jadi banyak lupa seperti orang ansemnia.
Trus bicaranya jadi tidak jelas, semua salah dokternya." Seru Jake menjelaskan, jangan lupakan hidung bangirnya yang mengerut dan kedua alisnya yang bertaut menandakan ia begitu kesal dengan Dokter yang mengoperasinya saat itu.

Jaeyun'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang