Makanan siangnya kakak :))
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Gaesssssssss~
Laco kangen kalian banget-nget-nget ㅠㅠ
.....
....
Jake berjalan mondar-mandir didepan pintu masuk utama mansion.
Sesekali ia membenarkan tali overall-nya yang berwarna lilac diatas lutut yang jatuh dari bahunya.
Poninya dijepit kebelakang dengan jepitan panjang yang warnanya senada dengan warna overall yang dikenakannya.
pergelangan tangan kirinya tersemat jam tangan baby-G berwarna putih, yang senada dengan kaos miliknya.Kedua tangannya memegang botol susu yang tengah disesapnya, seiring dengan kakinya yang terus berjalan mondar-mandir macam setrikaan.
Ia melepas sesapannya pada ujung botol susu, berlari masuk kearah ruang keluarga dan berdiri tepat didepan sofa yang diduduki Minho."Daddy kok Paman Rm lama jemput teman-teman Jeyun." keluh Jake seraya mengentakkan kedua kakinya kesal.
Bosan menunggu kedatangan anak-anak Levantadors yang diundangnya ke mansion setelah perdebatan panjang yang ia lakukan bersama ke-16 pawangnya.
"sabar, Boy.
Perjalanan dari basecamp teman-temanmu ke mansion cukup jauh."Jake menaruh botol susunya yang sudah kosong keatas meja, setelahnya ia naik kepangkuan Minho dan memeluk lehernya.
"nanti kalau teman-teman Jeyun datang, Jeyun boleh ajak mereka ketaman belakang.
Mau kenalkan mereka pada Zero, Troy sama Jio."Minho mengangguk seadanya, tak merespon dengan suara karna justru kini ia tengah disibukkan mengecupi pipi gembil berbau susu milik Jake.
"Troy, Zero sama Jio sudah tampil manis.
Tadi Jeyun dibantu sama Paman Mingyu dandani mereka." cerita Jake yang dibalas kekehan ringan oleh Minho.Masih mengingat dengan jelas kejadian beberapa saat yang lalu, saat Jake ditemani dengan Mingyu dan dipantau oleh ke-16 pawang Jake dari balkon utama lantai 3.
Suara lolongan, serta geraman terdengar bersahut-sahutan saat Jake berusaha mendandani pipi berkumis ketiga hewan peliharaan keluarga Lee dengan blush on yang diberikan Suzy waktu itu.
Buntut ketiga hewan bergender sama itu, diikatkan pita berwarna biru.
Bahkan lehernya dipasangkan kalung hitam, dengan bandul lonceng bulat yang ukurannya hampir menyerupai bola kasti."ugh! Kenapa lama sekali~" keluhnya lagi, seraya membuka dan menutup lubang hidung Minho.
"Boy.. Jangan jahil." peringat Minho yang dibalas cengiran lebar olehnya.
Jake menatap wajah Minho dengan manik melebar saat mendengar banyaknya langkah kaki memasuki ruang keluarga.
"datang! Mereka datang!" serunya heboh.