bagian 7

624 22 0
                                        

Sudah dua hari sejak malam itu Elvano lebih banyak diem,lebih tepatnya si mendiamkan Allyssa.bahkan lelaki itu selalu saja me nghindar jika tak sengaja  berpapasan dengan gadisnya itu.

El sepertinya memang sengaja mengindar dari Allyssa.sampai sampai lelaki itu sengaja berangkat pagi sekali sebelum istrinya terbangun dan pulang larut yg otomatis allyssa sudah tertidur.

Allyssa terbangun dari tidurnya dan ia tidak melihat suaminya di sebelahnya.
Padahal hari ini adalah hari minggu yg artinya kantor libur.

Lalu kmna lelaki itu pergi sepagi ini,pikirnya.

Setelah mandi Allyssa turun kebawah siapa tau El ada disana.jujur saja ia sangat tidak menyukai keadaan yg seperti sekarang ini.itu sebabnya ia ingin semuanya segera berakhir.

"Ka liat El gak"tanyanya pada Felly yg sedang berada di halaman rumah.

"Lho emng dia gak pamitan sama kmu"tanyanya.gadis itu langsung menggelengkan kepalanya karena faktanya El pergi tanpa pamit padanya.

"Tadi si  dia bilang mau joging gitu."tadi selepas subuh ia memang tidak sengaja bertemu deng adik iparnya yg sudah bersiap untuk joging.

"sa"panggil felly membuat si pemilik nama langsung mendongkak kembali.

"Kamu...sama El lg ada masalah ya"tanyanya dengan sedikit rasa tak enak hati menanyakan hal yg menyangkut pribadi.

"Eum sebenernya cuma salah paham aja si ka"balasnya pelan.

Felly menghela nafasnya pelan.dalam rumah tangga pasti selalu ada saja masalah baik itu kecil atau besar.

"aku emng gak tau masalah kalian detailnya kayak gimna tapi sebaiknya apapun masalahnya harus di bicarakan baik baik dengan kepala dingin.dulu pas awal awal aku juga sering ko cekcok sama Zalden.dalam rumah tangga itu pasti ada aja lika likunya"tuturnya.

"Kunci nya cuma jgan bersikap egois dan berusaha saling memahami satu sama lain"lajutnya.

"Aku ke atas dulu ya kasian raka sendiri"pamitnya yg langsung pergi meninggalkan adik iparnya itu.

Allyssa terdiam mendengar penuturan kakak iparnya itu.ia memgakui jika selama ia selalu bersikap egois tanpa mau memahami El.

di waktu yg sama laki laki yg di carinya sejak tadi berjalan masuk kedalam tanpa menoleh kearahnya sedikitpun

Tanpa buang waktu ia langsung mengikuti lelaki itu yg berjalan menuju kamar.

"El gue mau bicara"cecarnya.

Bukannya menjawab lelaki itu malah berjalan kerah balkon tanpa memgubris ucapanya.

Dilihatnya lelaki itu yg sedang menelpon seseorang,dan akhirnya ia hanya bisa menunggu lelaki itu selesai teleponan.

"El"panggilnya saat lelaki itu menutup telpon nya.El hanya membalasnya dengan deheman.

"Lo masih marah ya soal malam itu"tanyanya.lelaki itu hanya bungkam tanpa mau menjawab.

"ia gue tau gue egois.iya gue jga tau kalo selama ini lo menderita dan meras cuma jadi sosok pengganti di hidup gue,tap_"

"Kenyataannya gue emng cuma pengganti kan?dan sampai kapan pun gue gak akan bisa gatiin Rey di hati lo"sekatnya.

"El gue emng belum bisa lupain dia karena itu emng sulit.tapi gue akan coba buka hati gue buat lo kalo emng itu yg lo mau.tapi please jgan diemin gue kayak gini"

"Lo yakin mau lupain dia?"tanyanya.ia tidak perduli allyssa mencintai atau tidak karena ia tidak mau memaksakan agar gadis itu mencintainya. tapi yg ia mau hanya satu yaitu Allyssa melupakan Reyvan.

"Iya"

"Mana handphone lo"tanyanya.Alyssa mengerutkan keningnya seolah berkata ' untuk apa' tapi akhirnya ia memberikan ponselnya.

Elvano tersenyum miring kala melihat masih banyak foto dan vidio kebersamaan Alyssa dan mantannya itu.

Lelaki itu langsung mendelete semua yg berkaitan dengan Reyvan.setelah itu ia langsung memberikan handphone nya kepada pemiliknya.

Pandangannya teralih pada gelng yg ia ketahui adalah pemberian dari Rey.

"kalo emng niat ngelupain mantan jangn pake atau nyimpen barang dan  apapun yg menyangkut sama mantan"sindirnya.

married to ElvanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang