bagian 45

473 10 0
                                    

"Kmu gak pulang?"tanyanya pada Elvano yg masih berada di rumahnya bermain dengan Azka.

"Ngusir?"

"Iya.mending pulang gih,udah jam segini jga.Azka harusnya udah tidur"biasanya Azka sudah tidur sehabis magrib tapi pas ada Elvano anak itu belum tidur sekarang padahal udah jam tujuh.

"Kalo nginep boleh?aku masih kangen sama Azka"cecarnya.setelah bertemu anaknya ia seakan tak mau menjauh dari anak menggemaskan itu.

"Gada nginep nginep.kmu pulang pokoknya"keukeuhnya.

"Kalo aku nginep pun gada yg larang jga kali karena aku suami kmu.lain hal nya jika yg menginap itu orang lain"

"Aku gak debat.pulang atau aku gak bakal ngizinin kmu ketemu Azka lg"ancamnya tak main main.

Lelaki itu menghela nafasnya ia lupa kalo istrinya sangat keras kepala dan susah di bujuk.

"Fine,aku pulang"putusnya seraya memgambil kunci mobilnya.

Saa Elvano berdiri Azka yg tadinya tenang menjadi nangis karena takut ditinggal daddy-nya yg baru ia temui hari ini.

Allyssa langsung menggedong dan berusaha menenangkan putranya itu.

"Daddy pulang dulu ya nanti kesini lg"ujarnya setelah mencium pipi Azka.

"Aku pulang.assalamualaikum"ujarnya yg langsung pergi.

"Waalaikumsalam"balasnya seraya menatap kepergian lelaki itu.

"Mmy,ddi ngan uang hiks.. "Ujar Azka yg artinya daddy jgan pulang.

"Daddy nya harus pulang dulu sayang,udah ya jgan nangis"ujarnya menenangkan.

"Ddy  hiks... Ngan uang"tangisnya pecah.

Sebenernya ia kasian pada anaknya yg terus menangis meminta daddynya kembali tapi untuk sekarang ia belum bisa sepenuhnya menerima kehadiran Elvano di sekitarnya.

___
   

        sebulan penuh setelah El datang.lelaki itu tiap hari datang setiap sore untuk bertemu Azka dan kadang selalu mengganggu Allyssa.

Tapi seminggu terakhir lelaki itu tidak datang lg dan hal itu membuat Allyssa lega karena dengan begitu ia tidak cape cape mengeluarkan tenanganya untuk berdebat dengan lelaki itu.

Tok...tok...

Suara itu membuat wanita yg baru menidurkan Azka pun langsung bergegas ke pintu utama untuk melihat siapa yg datang.

"pasti dia nih"ia sudah menebak pasti yg datang itu Elvano.karena kalo bukan dia siapa lg yg mengganggunya jam set 7 gini,pikirnya.

"bisa_"Allyssa menghentikan ucapannya kala melihat siapa yg datang itu.

"assalamualaikum"ujarnya.

"waalaikumsalam.eh tumben kesini,ada apa?"tanyanya.karena tidak biasanya Riki datang sehabis magrib gini.

"oh ini gue mau ngembaliin dompet lo yg ketinggalan"ujarnya memberikan dompet milik Allyssa yg tertinggal di kaffe tadi.

"Oh iya.makasih ya.eh mau minum dulu gak?"tawarnya.

Lelaki itu mengangguk dan duduk di kursi yg ada di teras luar.karena Allyssa tidak pernah memasukan pria yg bukan mahramnya di saat ia tinggal sendiri.

Wanita masuk kedalam untuk membuatkan minum untuk Riki.tak lama kemudian ia kembali dengan membawa kopi dan sedikit camilan

"Gue cuma mau minum lho,knpa bawa camilan jga"tanyanya seraya menujuk makanan itu.

"gue peka ko ka,kalo lo itu kalo minum harus ada camilannya jga makanya gue bawa"ujarnya.

"Duh emang perhatian bgt ya sama calon imam"celetuknya asal.

"Apasi ngaco ah"ia tahu Riki hanya bercanda mengatakannnya.

"Gue serius"ujarnya dengan nada serius.

"Ka"

"Iya gue tau"jawabnya.ia sadar jika Allyssa sampai sekarang tak bisa membalas perasaannya.apalagi mengingat statusnya masih menjadi istri orang.

Riki sudah menyukai Allyssa sejak SMA dulu,dan selama SMA dulu ia tak berani mengatakannya,dan saat kuliah di saat ia memgungkapkannya ia sudah terlambat Karena Allyssa sudah m
Berpacaran dengan Rey.dan saat Rey udah gada pun ia tidak bisa memeliki wanita yg di sukanya.

"Maaf"ujarnya.

"Gpp.mungkin kita emng gak jodoh kali ya sa makanya lo gak pernah bisa nerima cinta gue"ujarnya.

"Gue yakin ko allah pasti udah nyiapin perempuan yg jauh lebih sempurna dari gue,buat jadi jodoh lo"lelaki itu mengangguk.

"Knpa?"lanjutnya karena Allyssa mengucek ngucek matanya.

"gak tau.ada yg masuk ini"keluhnya.

Riki menarik tangan Allyssa dan meniup niup mata Allyssa agar perihnya hilang.

Di saat yg bersamaan Elvano datang dan langsung menonjok Riki sampai lelaki itu tersungkur ke lantai.

"El apa apaan si maen pukul pukul aja"bentaknya.

"Dia yg apa apaan main nyosor aja.aku gak terima ya"kesalnya dengan kembali menonjok Riki.

"El cukup.ini yg aku gak suka dari kmu,kmu itu bukan hanya egois tapi jga asal pukul orang tanpa tau yg sebenernya"cecarnya.

"Tapi dia cium kamu sa_"

"Apa?kmu salah paham disini.aku sama ka Riki gak lakuin apa yg kamu  tuduhkan,dan kamu marah.sedangkan kmu?kmu dengan santainya ciuman dengan wanita lain di ruangan kmu.pernah gak kmu nanya gimna perasaan aku?Enggak kan"ia sangat ingat momen itu dan ia tahu kalo El melihatnya saat itu.ia pikir lelaki itu akan meminta maaf atau apalah itu tapi nyatanya enggak.

"Sa"

"Pergi"usirnya.

"gue aja yg pergi"ujar Riki.karena lebih baik ia yg pergi.

"Jgan.gue aja yg pergi. Dan gue minta maaf udah mukul lo"setelah itu Elvano langsung pergi dari sana.



happy reading
See you next part

married to ElvanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang