36

78 10 1
                                    

Seoul International Hospital
18 Desember 2018
00.30

Ketujuh orang yang berada di depan unit gawat darurat itu terlihat cemas. Terlihat Donghyuk yang berdiri bersandar di tembok dengan tatapan kosong, Bobby sedari tadi hanya berjalan mondar mandir dengan perasaan kacau. Jisoo dan Yeri masih menenangkan Lisa yang masih belum juga berhenti menangis, sementara Suhyun terlihat mengelus pelan pundak Jinhwan, berusaha mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja.

Semua orang tersebut mengkhawatirkan keadaan satu orang yang sedang berjuang untuk hidup di dalam ruangan tersebut. Kim Hanbin. Harapan mereka semua adalah bahwa Hanbin dapat bertahan dan kembali sehat sehingga dapat berkumpul kembali dengan mereka.

Cukup lama mereka menunggu dengan cemas, namun dokter belum juga keluar dari dalam ruangan tersebut. Hal itu membuat Lisa merasa takut bahwa sesuatu yang buruk terjadi pada Hanbinnya.

"Lis, minum dulu" Jisoo menyodorkan sebotol air yang baru dibelinya dari vending machine.

Lisa menggelengkan kepalanya sambil masih menunduk menahan tangis.

"Minum Lis, biar lo sedikit lebih tenang" ucap Yeri

Lisa akhirnya meneguk sedikit air yang diberikan Jisoo. "Kenapa dokter belum keluar juga ya?" Tanya Lisa cemas

"Sabar Lis, mungkin bentar lagi" kata Suhyun

Tak lama kemudian seorang suster terlihat keluar dari ruangan dengan tergesa, hal itu membuat semua orang yang sedang menunggu Hanbin sontak menatap suster tersebut seolah meminta penjelasan.

"Maaf harap tunggu sebentar lagi, dokter sedang mencoba menyelamatkan nyawa pasien yang sempat hilang" ucap suster tersebut lalu berlari untuk mengambil sesuatu dan kembali masuk kedalam ruangan tersebut dengan tergesa.

"Hanbin.." ucap Lisa kembali mendudukan dirinya sambil menangis.

"Tenang Lis, Hanbin itu kuat oke, dia pasti bisa bertahan" ucap Jisoo memegang tangan Lisa.

"Ayo Bin, lo pasti bisa" gumam Donghyuk yang berdiri di depan pintu ruangan.

"Please Bin jangan pergi.." harap Bobby sambil berjongkok di pojok tembok sambil menutup wajahnya, mengusak air matanya dengan kasar.

Akhirnya pintu ruangan terbuka dan dua orang suster terlihat mendorong brankar Hanbin keluar disusul sang dokter dibelakangnya.

Lisa langsung menghampiri Hanbin yang terbaring lemah disana dengan masker oksigen dan menggenggam tangannya erat.

"Kami harus membawa pasien ke ruang ICU, karena saat ini pasien dalam keadaan kritis" ucap sang dokter.

"Tadi denyut jantungnya sempat melemah dan hilang sesaat, namun untungnya pasien masih bisa bertahan, dan denyutnya kembali walau masih lemah"

"Bisa saya bicara dengan orang tua pasien? Atau walinya?" Tanya sang dokter lagi

"Saya walinya" ucap Bobby

"Baiklah silahkan ikut keruangan saya, dan untuk yang lain bisa menjenguk pasien setelah dipindahkan ke ICU namun secara bergantian ya" sang dokter pun pergi diikuti Bobby dibelakangnya.

Sementara yang lain ikut mendorong brankar Hanbin sampai di depan ICU.

"Lis lo masuk duluan aja" ucap Donghyuk mempersilahkan Lisa setelah mereka diperbolehkan untuk masuk menjenguk Hanbin. Lisa pun mengangguk dan melangkahkan kakinya masuk kedalam.

Hal pertama yang Lisa lihat adalah Hanbinnya yang terbaring lemah dengan masker oksigen dan beberapa alat yang menempel ditubuhnya.

Hati Lisa seakan hancur melihat sosok yang ia cintai harus menderita seperti ini. Ia mulai menggenggam tangan Hanbin yang dingin.

The Eyes of The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang