44

89 11 2
                                    


Bobby dan Donghyuk yang sedang mengobrol di depan ruang Hanbin terkejut dengan kedatangan seorang perawat.

"Permisi dengan keluarga Kim Hanbin?" tanya perawat tersebut.

"Iya" jawab Donghyuk

"Kami hanya ingin memberitahu bahwa sudah ada pendonor jantung yang sesuai untuk pasien Kim Hanbin" ucap perawat itu

Bobby dan Donghyuk pun tersentak dan langsung berdiri.

"Benarkah?" tanya Bobby tak percaya

"Pihak rumah sakit baru saja memberitahu bahwa ada pasien mati otak yang jantungnya sesuai, oleh karena itu dokter akan melakukan operasi secepatnya" jawab si perawat.

Bobby dan Donghyuk saling tatap dengan wajah gembira.

"Dokter nanti akan menjelaskan lebih rinci terkait operasinya. Kalau begitu saya permisi" ucap perawat tersebut lalu berlalu pergi.

"Bob.. akhirnya!" Ucap Donghyuk senang lalu memeluk Bobby yang juga tak kalah gembira.

Tak lama kemudian dokter pun datang. "Kami sudah menemukan pendonor yang sesuai untuk Hanbin, seorang pasien yang mati otak sehingga saat ini kita hanya perlu menunggu organ jantung dari si pendonor tersebut dan segera melakukan operasi untuk Hanbin" jelas sang dokter.

"Kira-kira kapan operasinya akan dilaksanakan?" tanya Bobby.

"Kami masih menunggu kesiapan dari keluarga pendonor, paling cepat besok sore kita sudah bisa melakukan operasi" jawab dokter

"Baiklah terima kasih banyak dok" ucap Bobby dan Donghyuk.

***

Seoul International Hospital
23 Desember 2018
11.00

Rose yang sedang duduk di samping ranjang Jennie terkejut melihat pergerakan dari sahabatnya tersebut.

"Jen!" Panggil Rose

"Lo udah sadar?" tanyanya lagi

Jennie yang masih diperban matanya hanya bisa mengangguk dan menggerakan tangannya.

"Rose?" Ucapnya

"Iya ini gue.." kata Rose

"Gue masih gak bisa liat lo Ros.. apa operasinya berjalan baik?" tanya Jennie

"Operasinya lancar Jen. Mata lo masih di perban jadi lo masih belum bisa liat. Gue panggil dokter dulu ya" jawab Rose lalu bergegas keluar dari ruangan Jennie.

Bertepatan dengan itu kedua orang tua Jennie kembali setelah sarapan dan bertemu Rose di depan pintu.

"Ada apa Ros?" tanya eomma Jennie

"Jennie sudah sadar Bi" ucapnya

"Rose panggil dokter dulu" lanjutnya

Dokter pun datang untuk memeriksa Jennie. "Saya akan membuka perbannya, sudah siap Jennie?" tanya dokter

Jennie mengangguk. Kemudian dokter tersebut membuka perban yang menutup mata Jennie dengan hati-hati.

"Sekarang coba buka matamu perlahan" ucap sang dokter.

Jennie mulai membuka matanya perlahan. Yang pertama dilihatnya adalah setitik cahaya yang nampak kabur. Ia membuka matanya lebih lebar dan kali ini ia mulai dapat melihat wajah sang eomma.

"Eomma" ucapnya pelan

"Iya ini eomma nak, Jennie bisa lihat eomma?" tanya eomma Jennie

Jennie mengangguk lalu mulai melihat sekelilingnya. Dibelakang sang eomma ada appa Jennie dan di sebelah kanan Jennie ada Rose sahabatnya.

The Eyes of The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang