Seoul, 22 Januari 2018
01.15
Donghyuk menekan kode pintu apartemen Hanbin. Ya, semua sahabatnya mengetahui kodenya."Pip" Pintu pun terbuka
Donghyuk baru saja melangkahkan kalinya masuk dan hendak memanggil Hanbin, namun netranya menangkap sahabatnya yang limbung dan jatuh ke lantai.
"Hanbin!" Teriak Donghyuk berlari menghampiri Hanbin.
"Bin! Bangun! Lo kenapa?" Ucapnya lagi sambil menepuk pelan pipi Hanbin. Dilihatnya wajah Hanbin yang pucat.
"Bin, kita ke rumah sakit ya" kata Donghyuk walaupun itu tak akan didengar oleh Hanbin.
Donghyuk yang panik langsung memanggil petugas keamanan untuk membantu membawa Hanbin ke mobilnya.
Donghyuk memacu kecepatan mobilnya diatas rata-rata. Beruntungnya ini sudah dini hari, jadi keadaan jalanan tidak begitu ramai. Hatinya terus berdegup kencang tanda ia sangat khawatir dengan sahabatnya. Sesekali ia menengok ke belakang untuk mengecek keadaan Hanbin.
Tak butuh waktu lama, mobil Donghyuk pun berhenti di depan UGD. Donghyuk berteriak memanggil perawat untuk membawa Hanbin masuk. Ia menyerahkan kunci mobilnya kepada petugas keamanan rumah sakit untuk membantunya memarkirkan mobilnya.
"Tolong tunggu disini ya, kami akan berusaha menolong pasien" ucap perawat yang melarang Donghyuk ikut masuk ke UGD.
"Tolong teman saya" kata Donghyuk sebelum pintu tertutup. Ia lantas mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
Deringan pertama tidak ada jawaban.
Begitupun yang kedua, namun itu tidak mengurungkan niat Donghyuk untuk terus menghubungi orang itu."Please, angkat" ucapnya pada diri sendiri
"Ha-lo?" Suara diseberang terdengar parau
Akhirnya diangkat
"Halo Bob! Ini gue dongi" seru Donghyuk yang paham bila temannya ini pasti sedang tidur.
"Yak, lo gila telepon gue jam segini. Hoam~"
"Hanbin di rumah sakit!"
"Hah?! Jangan bercanda lo"
"Gue gak bercanda ya Bob, buruan lo ke Seoul International Hospital, gue tunggu" Donghyuk langsung mematikan sambungan teleponnya.
20 menit kemudian Bobby sampai dirumah sakit bersama Jinhwan, ia yang menghubungi Jinhwan perihal Hanbin. Mereka pun berlari menuju ruang UGD.
"Hyuk!" Gimana Hanbin?" tanya Bobby dengan wajah panik sekaligus khawatir.
"Masih di dalem" jawab Donghyuk
"Kenapa Hanbin bisa kaya gini?" Jinhwan duduk disebelah Donghyuk
"Tadi pas gue mau balik dari apartemennya, gue lupa kunci mobil gue ketinggalan. Jadilah gue balik lagi keatas"
"Terus?"
"Terus pas gue masuk, Hanbin udah pingsan. Gue panik jadi langsung gue bawa kesini" jelas Donghyuk panjang lebar.
Bobby mengangguk. "Thanks Hyuk, untung ada lo" Bobby menepuk pelan punggung Donghyuk.
Tiba-tiba pintu ruang UGD terbuka, membuat ketiga sahabat tersebut berlari menghampiri sang dokter.
"Dok, gimana keadaan temen saya?" tanya Donghyuk.
"Untunglah pasien cepat dibawa kesini dan mendapat penanganan. Hmm begini, bisa saya bicara dengan orang tua pasien?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Eyes of The Heart
Hayran KurguKetika Mata dan Hati sama-sama berada di tempat yang berbeda, nyatanya mereka tetap dapat menemukan Cinta mereka masing-masing. Kisah cinta yang tumbuh antara 2 manusia yang sama-sama beruntung untuk bisa kembali merasakan indahnya kehidupan, dimana...