15

96 8 0
                                    

Rose berjalan cepat menuju ruang rawat Jennie, dibelakangnya ada June yang setia mengikutinya.

"Jen" panggil Rose sesampainya ia di dalam.

Jennie yang merasa dipanggil langsung menengok ke arah suara. "Rose?"

"Iya ini gue, gimana keadaan lo?" tanya Rose

"Gue—gak baik" jawab Jennie pelan

"Gue minta maaf ya Jen, harusnya waktu itu gue cepet nolongin lo" ucap Rose

"Gue udah berusaha teriakin lo, tapi lo gak denger" lanjutnya

"Bukan salah lo kok Ros, lo gak usah minta maaf, mungkin ini emang udah takdir gue" ucap Jennie sedih

"Jen lo jangan sedih ya, gue sama June selalu ada buat lo kok" kata Rose

"Iya Jen, lo gak usah khawatir ya" tambah June

"June? Lo disini juga? Maaf ya gue gak bisa liat kalian—" Jennie mulai mengeluarkan air matanya

"Gak papa Jen, kita paham kok" hibur Rose

"Lo gak usah nangis, walaupun lo gak bisa liat, kita bakal selalu jagain lo Jen" lanjutnya

"Iya, kalian emang sahabat terbaik" ucap Jennie sambil menghapus air matanya.

"Yang penting sekarang lo udah boleh pulang kan?" tanya June

"Udah, gue nunggu Jaewon" jawab Jennie

"Emang Jaewon kemana?" tanya Rose

"Lagi ngurus administrasi rumah sakit kayanya"

"Yaudah kita temenin ya, sini gue beresin barang-barang lo, biar nanti kalo Jaewon dateng lo udah siap pulang" ucap Rose

                                         ***

"Ini tambahan obatnya dan ini copy resepnya, jika obatnya habis bisa ditebus ulang ya" Lisa mengganguk sambil mengambil tambahan obat untuk Hanbin.

"Terima kasih sus" ucapnya kemudian berjalan menuju kasir administrasi.

"Permisi saya mau mengurus administrasi pasien atas nama Kim Hanbin"

"Oh ya, harap tunggu sebentar ya" ucap sang perawat

Drrttt drrttt

Ponsel Lisa tiba-tiba berbunyi. Ia pun mengangkatnya sambil menunggu sang perawat mengurus administrasi Hanbin.

"Halo Bob?"

...

"Iya ini lagi gue urus"

...

"Obatnya udah kok, abis ini bisa langsung pulang"

...

Sang perawat telah selesai mengurus administasi Hanbin dan memberikannya pada Lisa.

Lisa pun melafalkan kata terima kasih pada sang perawat dan dengan segera mengambil berkas serta plastik obat yang ada disebelahnya sambil masih berbicara dengan Bobby. Ia pun berjalan kembali ke kamar rawat Hanbin.

"Oke Bob nanti gue telepon lagi" ucapnya.

Sesaat setelah mematikan ponselnya, seseorang berlari mengejarnya dan menepuk pundaknya.

Lisa pun tersentak kaget dan berbalik.

"Sorry, kayanya plastik obat kita ketuker" ucap seorang namja tampan yang mengejarnya.

"Huh?" Lisa bingung. "Enggak kok, ini plastik obat gue" ucap Lisa yang baru menyadari ucapan namja tersebut.

"Ini plastik obat kamu, atas nama Kim Hanbin kan?"

The Eyes of The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang