Seoul, 31 Desember 2018Donghyuk menatap Hanbin yang duduk merenung di depan jendela kamar rawatnya. Seakan tak merasa lelah dan jenuh Hanbin terus memandangi mobil-mobil yang sibuk berlalu lalang di tengah dinginnya salju malam itu, tapi mungkin hanya matanya yang terlihat memperhatikan mobil-mobil tersebut, namun nyatanya Donghyuk tau bahwa sedari tadi yang Hanbin lakukan hanyalah melamun. Ia menyenggol pelan lengan Bobby yang duduk disampingnya, sedang bermain ponsel, dan mengarahkan dagu pada Hanbin yang masih melamun.
"Udah dari pagi dia disitu, bahkan gak nyentuh makanannya sama sekali" ucap Donghyuk pada Bobby yang baru sekitar setengah jam lalu sampai.
Bobby menaikkan sebelah alisnya dengan keningnya yang berkerut. "Terus lo biarin aja daritadi?" tanyanya.
"Gue udah berusaha bujuk, tapi ya lo tau sendiri dia cuma mau nurut kalo sama lo" jawab Donghyuk.
"Ck, ya lo paksa lah Hyuk" ucap Bobby lagi. Kemudian dia mengambil piring nasi yang berada diatas nakas dan menghampiri Hanbin.
"Bin.." panggil Bobby
"Hanbinnie.." ucapnya sedikit lebih keras pada Hanbin yang memunggunginya, tak menjawab panggilan Bobby.
"Hanbin!" kali ini Bobby menepuk pelan pundak Hanbin membuatnya sedikit terkejut dan menoleh.
"Ya Lis?" Ucap Hanbin dengan cepat
"E-eh Bob.. maksud gue i-iya Bob.." lanjutnya ketika ia menyadari Bobby yang berdiri di hadapannya. Bobby menghela napasnya pelan.
"Lo makan ya, dari pagi perut lo belom diisi" ucap Bobby dengan lembut.
"Gue gak laper.." kata Hanbin lalu kembali memunggungi Bobby, menatap jendela.
"Tapi lo harus makan, Bin" paksa Bobby
"Gue bilang gue gak laper Bob" ucap Hanbin sedikit lebih tegas, membuat Bobby kembali menghela napasnya.
"Terus kalo lo sakit lagi gimana hah?" suara Bobby terdengar sedikit marah.
Hanbin terdiam sebentar lalu berbalik menatap Bobby. "Dengan begitu..mungkin.. gue bisa nyusul Lisa" ucap Hanbin secara tidak sadar membuat Bobby sedikit terkejut.
"Iya..mungkin dengan begitu gue bisa ketemu Lisa.." kata Hanbin lagi, lebih pada dirinya sendiri.
Hal itu membuat Bobby mulai marah. Ia meletakkan piring yang dipegangnya dengan kasar keatas meja disamping Hanbin.
"YAH!" Bobby menarik kerah baju Hanbin, mengepalkan tangannya dan hendak memukul Hanbin, namun tangannya segera ditahan oleh Donghyuk yang dengan cepat segera berlari kearah mereka.
"Bobby! Stop! Lo gila mau pukul Hanbin?" teriak Donghyuk masih menahan tangan Bobby.
"Kenapa berhenti Bob? Lo mau pukul gue kan, ayo pukul aja" ucap Hanbin dengan mata tajamnya membuat Bobby kembali tersulut dan kembali ingin memukul Hanbin.
"STOP!" teriak Jinhwan dari depan pintu, ia yang baru datang terkejut mendengar keributan di dalam ruangan Hanbin.
"Kenapa lo mau pukul Hanbin hah? Lo gila, Hanbin baru aja pulih!" ucap Jinhwan sambil menarik tangan Bobby untuk melepas kerah baju Hanbin.
"Ini anak harus disadarin Nan, lo tau dia ngomong apa tadi?" tanya Bobby.
"Dia bilang mau nyusul Lisa, dia mau mati!" ucap Bobby dengan keras.
"Gak gitu caranya Bob!" kata Donghyuk
"Dia harus tau Hyuk, seberapa besar pengorbanan kita buat pertahanin dia!"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Eyes of The Heart
FanfictionKetika Mata dan Hati sama-sama berada di tempat yang berbeda, nyatanya mereka tetap dapat menemukan Cinta mereka masing-masing. Kisah cinta yang tumbuh antara 2 manusia yang sama-sama beruntung untuk bisa kembali merasakan indahnya kehidupan, dimana...