"Biar gue jelasin.." ucap Jisoo yang membuat tatapan semua orang mengarah padanya."Bin.. sebenernya Lisa.."
"..Lisa lagi ikut lomba dance d-di Thailand" ucap Jisoo berbohong membuat para sahabatnya merasa lega.
"Iya Bin, Lisa disuruh sama YX buat lomba, jadi sekarang dia gak bisa nemenin lo" tambah Donghyuk
"Lo tenang aja, kan ada kita yang bakal nemenin lo" kata Bobby
Hanbin hanya menganggukkan kepalanya pelan. Sebenarnya ia ingin sekali bertemu dengan Lisa. Rasanya sudah lama sekali sejak ia melihat wajah sang kekasih. Hanbin merasa sedikit kecewa karena Lisa lebih memilih mengikuti lomba dibanding menemani dirinya di rumah sakit. Namun Hanbin juga paham bahwa dance adalah hal yang Lisa sukai, oleh karena itu ia akan mencoba mengerti dan selalu mendukung Lisa.
"Yaudah sekarang lo istirahat lagi ya Bin biar cepet sehat" ucap Yeri
Setelah memastikan Hanbin beristirahat, keenam sahabat tersebut berkumpul di depan ruangan Hanbin.
"Gila Jis, gue kira tadi lo mau ngomong yang sebenernya sama Hanbin" ucap Yeri
"Tadinya Yer, cuma gue takut Hanbin syok" jawab Jisoo
"Mending kita rahasiain dulu aja soal Lisa ke Hanbin, gue gak mau Hanbin jadi kepikiran dan malah mempengaruhi jantung barunya" kata Bobby.
"Ditambah Hanbin baru aja sadar" lanjut Bobby
"Kalo gitu hari ini Hanbin biar gue yang jaga deh, kasian Bobby dari kemarin belom balik" ucap Jinhwan.
"Oke kalo gitu kita balik duluan ya Nan" kata Jisoo
"Hyun kamu pulang sama Donghyuk ya" ujar Jinhwan
"Gampang, aku nginep di rumah Yeri kok" ucap Suhyun.
Mereka pun berpamitan dan pulang ke rumah masing-masing.
***
Hari sudah pagi. Rose mengusap wajahnya kasar. Sudah semalaman Jennie tidak berhenti menangis. Semua ini karena salahnya. Ia lalai meletakan handphonenya sembarangan. Namun ia sejujurnya tidak pernah berpikir bahwa Jennie akan mengirim pesan pada June melalui handphonenya, dan bodohnya kekasihnya itu dengan mudahnya menceritakan semuanya. Rose bingung bagaimana lagi cara untuk menenangkan Jennie. Ia takut mata Jennie akan terinfeksi karena ia semalaman menangis.
"Jen, udah ya jangan nangis lagi, itu mata lo udah bengkak nanti bisa infeksi Jen" ucap Rose
Jennie tidak menjawab perkataan Rose. Ia masih menangis terisak. Tak lama kedua orangtua Jennie datang.
"Eh Jen, kamu kenapa nangis?" Tanya eomma Jennie yang melihat keadaan putrinya yang nampak kacau.
"Eomma appa jahat!" ucap Jennie
"Kenapa Jen?" tanya appa Jennie
"Eomma sama appa kenapa bohongin aku?" Jennie balik bertanya.
"Bohong soal apa nak, eomma bingung" jawab eomma Jennie
"Eomma sama appa tau kan kalo Jaewon udah meninggal? Kenapa kalian gak ada yang bilang sama aku" ucap Jennie lagi sambil terus menangis.
Rose yang mendengarkan percakapan mereka hanya bisa terdiam.
"Kalian semua malah bohongin aku" lanjut Jennie lagi.
"Bukan begitu Jen.." kata appa Jennie
"Terus apa appa?" Jennie mulai meninggikan suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Eyes of The Heart
FanfictionKetika Mata dan Hati sama-sama berada di tempat yang berbeda, nyatanya mereka tetap dapat menemukan Cinta mereka masing-masing. Kisah cinta yang tumbuh antara 2 manusia yang sama-sama beruntung untuk bisa kembali merasakan indahnya kehidupan, dimana...