20

2K 90 1
                                    

Arfa menunjukkan sebuah testpack . Terlihat duga garis merah .

" Kamu hamil " ucap wahyu tak percaya

" Iyya mas .... Alhamdulillah aku juga ga nyangka kalau aku hamil " ucap Arfa lalu memeluk Wahyu

Disini perasaan wahyu semakin bimbang . Antara bahagia atau malah sedih . Tapi bagaimanapun Arfa sedang mengandung anaknya.

" Mas .... Kamu kenapa diam saja " ucap Arfa

" Gapapa sayang " ucap Wahyu

" Mas tidak bahagia dengan kehamilan ku " ucap Arfa

"Bahagia sayang . Mas bahagia kamu hamil " ucap Wahyu

" Mas ... Jangan keluar kota lagi yaa. Aku ga maau jauh jauh dari mas " ucap Arfa

" Sayang .... Mas kan kerja ga enak kan sama ayah kalau mas ga kerja " ucap wahyu

" Tapi mas . Mas kan bisa ambil cuti " ucap Arfa

" Dedek .... Bilang sama mama . Papa harus kerja besok yaa . Nanti kita ketemu lagi dua hari lagi " ucap wahyu sambil mengelus perut arfa yang masih rata

" Yaudah deh mama tunggu papa pulang lagi kesini yaa " ucap Arfa

" Yaudah kita tidur yuuk sayang " ucap Wahyu

Anna pov.

Anna tetap berada di kamarnya . Arum yang setiap hari datang dan selalu merawat kondisi Anna yang sedang terpuruk.

"Makan dulu yuk kamu udah dua hari loh nggak makan " ucap Arum

Ana menggelengkan kepalanya dengan lemah.

" Aku mohon makan ya kalau kamu masih menganggap aku sebagai teman kamu harus makan bubur ini aku enggak mau melihat teman aku sakit " ucap arum

Perlahan Anna mulai membuka mulutnya dan memakan suapan demi suapan dari Arum.

" Nah gitu itu baru sahabat aku " ucap Arum

" Rum.... Mas Wahyu kenapa jahat ya rum " ucap Anna

" Annna lupakan mas wahyu . Kamu masih muda masih banyak yang menyukaimu di luar sana " ucap Arum

Hati Kedua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang