66

1.1K 55 0
                                    

Rangga kembali ke kantor.

Semnetara Anna mengecek hp nya yang sedari tadi berdering.

Tertera nomor tak di kenal .

Anna mengangkat teleponnya.

" Hallo " ucap Anna

" An , ini aku " ucapnya

" Siapa ?? " Ucap Anna

" Apa nomorku sudah terhapus dari hp mu ? " Ucap Nya

" Mas... Wahyu" ucap Anna

" Alhamdulillah jika kamu masih mengingatku " ucap Wahyu

" Ada apa lagi kamu menghubungi ku " ucap Anna

" Aku ingin kita bertemu untuk yg terakhir , aku janji aku yidak akan menganggu mu lagi setelah ini" ucap Wahyu

Aluna lansgung merebut hp kakaknya itu.

" Hallo saya adiknya mbak Anna . Bisa jauhi kakak saya ?? . Kakak saya sebentar lagi akan bahagia dan itu tanpa anda " ucap Aluna

Aluna mematikan hp Anna dan memblokir no telpon Wahyu.

" Kak.... Luna tau dia tetaplah ayah dari dua keponakanku. Tapi luna mohon jaga jarak dari nya . Luna tidak ingin hubungan kakak dan kak Rangga bermasalah hanya karena masa lalu kakak itu " ucap Luna

" Iyya Luna.... Kakak mengerti " ucap Anna

......

Ayu memergoki ayahnya yang sednag menghubungi Anna.

" Ayah ngapain " ucap Ayu

" Oh tidak , ayah sedang menelpon rekan bisnis ayah " ucap Wahyu

" Ayah... Jangan sakiti bunda yaa " ucap Ayu

Ayu memeluk ayahnya.

Wahyu juga membalas pelukan putrinya itu.

Arfa melihat putri dan suaminya yang sedang memeluk satu sama lain.

Sedikit lega rasanya melihat ayah dan anak yang sebelumnya saling bertukar emosi kini menjadi lebih baik lagi.

" Ya allah lindungilah putri dan suamiku dan hal hal buruk dunia . Aku ikhlas jika sakit dan lelahku terkuras habis hanya untuk kebahagiaan putriku , amiin " batin Arfa

Ayu melihat bundanya yabg sednag diam mematung.

" Bunda.... Sini dong . Kok di luar saja " ucap Ayu

Arfa mengusap air matanya dan tersenyum kearah putrinya .

" Bunda tidak ingi. Mengganggu hari ayah dan anak " ucap Arfa

" Bunda.... Ayah... Peluk Ayu" ucap Ayu

Arfa dan wahyu memeluk putrinya itu

Hati Kedua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang