72

700 30 0
                                    

Pertama tama Anna dan Rangga memberi tahu kabar kehamilan Anna pada Adam .

" Mama sakit ??? " Ucap Adam

Adam yang baru saja pulang tergesa gesa menghampiri Anna.

" Enggak kok . Mama baik baik aja " ucap Anna

" Tapi tadi papa telpon abang , kalo mama lagi sakit " ucap Adam

Adam melirik Rangga dengan raut wajah meminta penjelasan.

" Ini" ucap Rangga

Rangga memberikan kotak kecil pada Adam.

" Ini apa ?? " Tanya Adam

" Buka aja " ucap Rangga

Adam membuka bingkusan yabg di bawa Rangga.

Adam tercengang melihat tespact yang di pegangnya itu.

" Siapa yang hamil ? " Tanya Adam

" Mama kamu dong bang " ucap Rangga

Raut wajah Adam menjadi serius.

" Mama yakin akan melahirkan bayi ini " tanya Adam

" Abang ga seneng mama hamil " ucap Anna

" Bukannya begitu ma ... Abang.... " Ucap Adam

Adam tidak melanjutkan ucapannya dan segera meninggalkan Anna dan Rangga.

Anna menatap sedih kearah Rangga

" Tuhhkan apa aku bilang . Anak anak ga akan suka , mereka akan malu" ucap Anna

" Sayang... Pasti ada alasan bukan... Kenapa abang Adam tidak suka dengan kehamilan kamu " ucap Rangga

Anna ingin menyusul Adam. Tapi di cegah oleh Rangga

" Sayang.... Biar aku aja... Kamu tinggu disini " ucap Rangga

Dan Anna hanya mengangguk.

Rangga melihat Adam dengan segelas wine di tangannya.

" Minum sendiri aja bang, papanya ajak dong " ucap Rangga

" Pa.... " Ucap Rangga menyodorkan wine

" Kalo boleh tau kenapa ga suka sama kehamilan mamamu . Apa jangan-jangan kamu sudah trauma jika memiliki adik satu lagi dan itu mirip dengan Adis yang sangat cerewet dan juga manja" ucap Rangga tertawa kecil

" Abang bahagia pa... Di umur mama yang sudah menginjak kepala 4 apa mungkin mama bisa melahirkan tanpa resiko . Papa tau kan... Abang sayang sekali sama mama " ucap Adam

" Papa tau .... Tapi juga tidak mungkin kita membunuh anak yang bahkan belum lahir kedunia ini " ucap Rangga

" Percaya dama kuasa allah ya bang .... Dan jangan lupa selalu doain mamamu. " Ucap Rangga

" Iyya. Pa " ucap Adam

" Yaudah sana samperin mamamu dia pasti lagi mewek " ucap Rangga

" Sudah abang duga pa... Mama dan Adis adalah kembar ibu dan anak " ucap Adam

Hati Kedua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang