80

390 17 2
                                    

Wahyu berjalan terhuyung huyung dan tatapannya kosong . Ia kembali mengeluh kepada sang pencipta.

" Ya tuhan.... Aku lah pendosanya. Aku yang pantas kau hukum . Lalu kenapa kau hukum gadis tak bersalah itu. Putriku jangan ambil dia. Jika bisa kutukar dengan nyawaku maka akan ku tukar saat ini juga . Jangan Adis. Dia bahkan tak pernah merasakan kasih sayangku sebagai ayahnya . Dia belum pernah merasakan dekapan hangatku saat ia kecil . Lalu kenapa harus dia . Ku mohon jangan dia " ucap Wahyu dalam doa dan isakan tangisnya.

Ayu yang sedari tadi mendengar doa ayahnya ikut merasakan sakit yang ayahnya rasakan.

Ayu lalu pergi setelah mendengar iskan tangis dan doa wahyu.

.....

" Tante Anna. Bisa bicara sebentar ? " Ucap Ayu

" Ayu.... Kamu sama bunda kesini ? " Tanya Anna

Ayu menggeleng.

" Bisa kan tante ? " Tanya Ayu

" Bisa.... " Ucap Anna
Ayu mengajak Anna berbicara cukup jauh dari ruangan Adis.

" Ada apa Ayu??? " Ucap Anna

" Tante.... Bisa tidak izinkan Adis tinggal berdua dengan ayah ? " Ucap Ayu

" Maksud kamu???. Tunggu .... Bukannya ayu sendiri tidak suka jika ayah nya ayu bersama Adis ? " Ucap Anna

" Awalnya begitu tapi Ayu tau . Adis juga putrinya ayah . Adis itu adiknya Ayu. Dan adis juga berhak merasakan kasih sayang ayah " ucap Ayu

" Tapi kan kamu tau sendiri. Adis sangat membenci papanya. Tante juga tidak bisa memaksa Adis. " Ucap Anna

" Tante .... Bagaimana jika meninggalkan Adis dan ayah berdua saja di rumah ?? , Tante dan om rangga pura2 liburan.... Lagian kan Adam juga lagi di luar kota " ucap ucap Ayu

" Hmmm baiklah .... Semoga Adis bisa membuka hatinya ... " Ucap Anna

" Adis.... Kamu gapapakan mama dan papa tinggal ke luarkota ? " Tanya Anna

" Gapapa ma... Adis bisa sendiri kok " ucap Adis

"Yaudah kamu hati hati di rumah yaa sayang " ucap Anna

Adis mengangguk.

.......

Wahyu mendapat sebuah pesan masuk dati Rangga untuk menjaga Adis di rumah.

Tanpa pikir panjang wahyu langsung menuju rumah Adis.

Adis ingin mengambil minum . Namun tangannya tak sampai karena ia duduk di kursi roda .

Tubuhnya ambruk ke lantai .

Adis menangis karena kelemahannya saat ini.

" Kaki tidak bergunaa... " Teriak adis dalam tangisannya.

Tiba tiba ada yang mengangkat tubuhnya.

" Papa.... " Ucap Adis

" Kamu haus .... Ini minum dulu ...." Ucap Wahyu

" Ngapain anda di sini" ucap Adis

" Papa cuma mau bantu kamu ambil minum " ucap Wahyu

" Saya ga butuh bantuan anda . Pergi saja anda . Saya bisa sendiri " ucap Adis

Hati putrinya yang begitu keras tak membuat Wahyu patah semnagat untuk memenangkan hati sang putri tercintanya itu.

Wahyu memperhatikan Adis dari luar kamarnya .

Hati Kedua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang