Terima kasih karena telah memberikan vote dan komentar🐯
🐯🐯🐯
"Tekanan darahmu rendah, kau harus makan teratur dan tidur lebih tepat waktu lagi. Diusahakan jangan banyak memikirkan hal berat, Eonie."
"Terima kasih, Yuju ah."
"Aku tahu kau berada dalam tekanan hebat, tapi ada banyak yang mendukungmu, jangan khawatir." kata Yuju sambil mengusap tangan Sowon.
"Ya, aku tahu itu."
"Semua orang mengetahui Kim Sowon adalah leader yang baik, dia selalu memperhatikan para anggotanya, dia akan marah jika anggotanya berada di jalan yang salah, begitukan?"
Sowon menganggukan kepalanya setuju, dia lantas melihat ke arah adiknya yang malah tertidur karena menunggu dirinya terbangun. Beruntung Dr. Choi Yuju ada di sini, bisa menjaga Sowon yang sempat tidak sadarkan diri.
"Yuju, maaf karena telah merepotkanmu."
"Tidak apa-apa, Eonie. Sebagai dokter aku harus melayani pasien dengan baik dan benar." kata Yuju dengan senyuman hangatnya. "Kalau begitu, aku pamit untuk ke rumah sakit, ya?"
"Yuju yya!"
"Ya?"
Sowon tersenyum hangat. "Sekali lagi terima kasih banyak."
"Sama-sama. Tetap semangat Eonie, kau akan baik-baik saja, karena sampai kapan pun kebenaran selalu menang." perjelas Yuju memberikan semangat.
"Hati-hati di jalan, ya~"
"Iya~"
Sepeninggal Yuju, Sowon melihat Sinb yang begitu posesif memeluk dirinya. Sowon bisa merasakan pelukan erat itu, bahkan ketika matanya terpejam dia tampak bertenaga tak ingin melepaskan Sowon.
"Hei ... " panggil Sowon sambil mencolek hidung Sinb. "Kau tidak mau bangun? Pasti kau belum sarapan, maafkan Eonie."
Merasa ada yang menyentuh dan memperhatikannya, Sinb terusik. Bocah itu mengerjap dengan pelan, kemudian bibirnya menyungging seulas senyuman manis kala melihat siapa yang ada di hadapannya saat ini.
"Sowon eonie!" pekiknya bahagia, dia langsung memeluk Sowon semakin erat lagi.
"Aduh~ Sayangku, jangan terlalu kuat memeluknya," kata Sowon.
"Eonie~" isaknya kemudian.
"Hei, hei kenapa menangis?"
"Eonie~ Jangan sepelti Ibu dan Ayah~ Jangan tidul tellalu lama dan kemudian hilang~" isaknya lagi.
Sowon memejamkan matanya dan membuat air matanya jatuh, dia tidak bisa menahan luka saat mendengar permohonan adiknya ini. Sowon balas memeluk Sinb, mengecup lamat pucuk kepala adik satu-satunya ini.
"Sinb takut~ Jangan tidul sepelti Ibu dan Ayah~ hiks!"
"Hei, tidak~ Lihat ke sini!"
Sowon menangkup wajah kecil Sinb, membuat Si kecil Sinb langsung saja balas menatap. Sowon tertawa kecil melihat ada air mata membasahi wajah adiknya, juga ingus yang ditarik saat ketahuan hampir keluar dari tempatnya.
"Eonie tidak akan sama sepelti Ibu dan Ayah, 'kan?"
"Tidak akan, Sinb yya."
"Eonie halus belsama Sinb selamanya, janji?"
"Janji!"
"Jangan tinggalkan Sinb~"
"Aaa~ Sayangku, maaf karena Eonie telah sakit dan membuatmu ketakutan."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Eonie Is Gone
Fanfiction[COMPLETED] Setelah orang tuanya meninggal tanpa sebab-akibat, Kim Sowon harus didepak dari grup yang telah membesarkan namanya. Dia dituduh sebagai anggota malas, tidak punya perasaan, dan bahkan rumor menyatakan bahwa ia membully anggota satu grup...