Budayakan memberi vote dan berkomentar🌹
Saya tahu kalian mengerti bagaimana cara menghargai seorang penulis🌹
🥀🥀🥀
"Seolhyun masih di rumah sakit?"
"Seperti yang kita tahu, dia itukan imunitasnya lemah. Setelah mendengar kabar kita akan dibubarkan, sekarang dia dirawat."
"Kapan mau menjenguknya ke sana?"
"Kau bisa kapan? Tapi sepertinya tidak untuk hari ini, mengingat perutmu itu masih butuh istirahat total."
Nayeon memicingkan matanya. "Aku habis dari rumah sakit tadi, orang tua Seolhyun ada di sana, kok!"
"Pantas saja tidak membaca pesan di grup, huh!" sinis Eunbi.
"Maaf, aku itukan teman baik Seolhyun. Jadi aku harus datang menjenguknya," ucap Nayeon sambil mengibas-ibaskan tangannya bangga.
"Cih!" Jisoo berdecih melihat sikap Nayeon yang selalu berlebihan itu.
"Sowon eonie~"
"Ada apa, hm?"
"Aku membenci meleka, belisik sekali!"
Irene memotong bahan masakan dengan sedikit kasar, membuat Jisoo yang kebetulan memasak di sampingnya gemetaran. Bagaimana tidak gemetar, Irene tadinya tenang, tiba-tiba kasar begitu.
"Tahan ... dia masih kecil, Eonie," ujar Jisoo mengingatkan.
"Sowon, aku sungguh ingin meremas wajah adikmu itu, ugh!" Irene tampak menahan segala kegemasan saat menoleh dan melihat Sinb yang memasang wajah sinis.
Sudah sinis sejak dini, membuat yang melihatnya ingin segera menerkam. Sinb itukan anak kecil ajaib, terlahir sebagai anak yang akhlaknya agak minus.
"Eonie, bukankah menyuluh olang pulang itu mudah?" tanya Sinb pada Sowon.
"Tidak, Sinb. Mereka sedang sakit hati, nanti kalau mereka meninggal bunuh diri bisa bahaya," ucap Sowon sambil mencolek hidung Sinb.
"Yak, Kim Sowon!" pekik keempatnya tak menerima.
Sowon menyengir. "Maaf, aku hanya berbicara serius, kok!"
Nayeon mendelik. "Kalau sedang tidak sakit, aku sudah menjadikanmu santapan siang ini!"
"Aish, kejam sekali~" ringis Sowon. "Sinb yya, jangan dengarkan ucapan busuknya!" Sowon memberitahu adiknya.
Sinb mengangguk mantap. "Tenang saja, Eonie! Sinb tidak akan mendengalkan suala-suala jelek sepelti meleka, huh!"
"Anak ini, sungguh?!" Eunbi beranjak siap untuk melawan. "Hentikan! Hentikan jangan tahan aku!"
"Hilang sudah warasmu, Kwon Eunbi!" ujar Jisoo dengan helaan napas pendek.
Eunbi menghembuskan napas jengah. "Sowon, adikmu sungguh menjengkelkan!"
"TIDAK!"
Seketika menjadi hening, teriakan Sinb yang tiba-tiba membuat mereka semua terkejut. Nayeon saja sampai hampir jatuh dari kursi akibat terkejut dengan teriakannya.
Sinb memicing, menatap satu persatu gadis yang ada di hadapannya.
"Awas kalian semua, ya~" peringatnya, tapi bukannya takut mereka malah gemas melihatnya.
Pfffttttt!
Tawa itu tertahankan, melihat si kecil polos yang memberikan peringatannya.
"Jangan teltawa!" tunjuk Sinb.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Eonie Is Gone
Fanfiction[COMPLETED] Setelah orang tuanya meninggal tanpa sebab-akibat, Kim Sowon harus didepak dari grup yang telah membesarkan namanya. Dia dituduh sebagai anggota malas, tidak punya perasaan, dan bahkan rumor menyatakan bahwa ia membully anggota satu grup...