Budayakan memberi vote dan berkomentar🌹
Saya tahu kalian mengerti bagaimana cara menghargai seorang penulis🌹
Kalau up-nya cepat itu berarti penulisnya senang sama tanggapan para pembaca😁 Terima kasih banyak semuanya❤
Oh iya ...
Baru nyadar, Moon Light itu anggotanya ada enam, terus dua di antara mereka tanggal lahirnya ada yang sama. Sowon maknae, dong~🥀🥀🥀
Sowon menerima sebuah kertas yang berisi hasil lab, setelah berjam-jam menunggu akhirnya hasil lab tersebut bisa sampai ke tangannya. Dua dokter itu tampak diam, menatap si kecil yang masih berada dalam pengaruh obat. Yerin juga ikut diam untuk menunggu kelanjutannya, sementara Umji yang manis duduk di kursi sambil memandang Sinb.
Hembusan napas berat keluar begitu saja, Sowon menjilati bibirnya yang mengering setelah membaca isi dari kertas tersebut. Sowon berdehem, kemudian dia menatap dua dokter yang memang saling mengenal itu.
"Baiklah, terima kasih banyak."
"Kami akan berusaha membantu, Eonie." ujar Eunha yang diangguki oleh Yuju.
"Sebelumnya aku berterima kasih karena kalian mau memeriksa adikku sedetail mungkin, karena jika sampai aku tidak mengetahui apa-apa, mungkin akibatnya bisa lebih fatal, iyakan?"
"Sowon eonie," panggil Yerin.
"Tapi bisakah Sinb diberi umur panjang setelah menerima semua ini?" tanya Sowon gemetar, air matanya pun jatuh.
Umji menoleh ke belakang, dia turun dari kursi dengan susah payah. "Tinb yya, Eonie deul menangis sekalang, ayo bangun~"
Tangan mungil Umji mengguncang lengan Sinb, tapi karena Sinb kecil masih berada dalam pengaruh obat bius, jadi ia tak merespon sedikit pun.
"Dia masih kecil tapi kenapa dia harus menerima semua ini? Dia kehilangan Ibu dan Ayahnya, kemudian dia harus menerima penyakit seganas ini?"
"Sowon eonie."
Sowon mendongak serta menyeka air matanya. "Baiklah! Mulai saat ini aku tidak akan memikirkan siapa yang telah membunuh orang tuaku, aku harus fokus kepada Sinb."
Tidak ada yang bisa berbicara setelahnya, karena Sowon pasti selalu menyela demi menjauhkan rasa iba mereka. Sowon paling tidak suka jika teman-temannya merasa iba kepada dirinya.
Sowon berbalik, dia berjalan dengan langkah berat yang kemudian mendudukan dirinya di kursi tersebut. Dengan tangan gemetar Sowon meraih tangan mungil adiknya, dia tersenyum getir yang kemudian menjatuhkan air mata.
"Si-sinb yya," panggil Sowon gemetaran.
Umji berbalik menghampiri Yerin, kemudian dengan mengerti Yerin menggendong adiknya.
"Tinb, kenapa?" tanya Umji.
Yerin menggeleng. "Kita pulang saja, ya?"
"Tidak, aku mau dengan Tinb!" tolak Umji sambil memainkan bibir kakaknya.
"Sowon eonie, aku dan Umji pamit pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Eonie Is Gone
Fanfiction[COMPLETED] Setelah orang tuanya meninggal tanpa sebab-akibat, Kim Sowon harus didepak dari grup yang telah membesarkan namanya. Dia dituduh sebagai anggota malas, tidak punya perasaan, dan bahkan rumor menyatakan bahwa ia membully anggota satu grup...