"Sinb!!!"
"Sinb ayo kemari dan makan sarapanmu!"
"Yak! Kim Sinb kau mendengarkan aku?"
"Sinb!!!"
"Sinb berhenti main-main, kumohon~"
Irene berada dalam mode seorang ibu, dia benar-benar menjelma menjadi Bae Irene yang begitu perhatian. Meskipun ia dan Sinb tidak terikat oleh darah, entah kenapa mereka terlihat begitu manis sekarang.
Sebelum pergi ke sekolah Sinb harus makan terlebih dahulu, lalu dia ingin disuapi oleh Bibi Bae. Berhubung Irene berada dalam mode malaikat, dia menuruti keinginan adik Sowon yang budiman ini. Dan sekarang mereka berada di taman rumah sakit, sedang menikmati ketenangan bersama-sama.
"Kau mau sesuatu yang manis?" tawar Irene.
"Apa?" tanya Sinb yang akhirnya mau berhenti berlarian.
"Sebuah puzzle," katanya sambil menaik turunkan alis begitu bangga.
Sinb berbinar. "Wow~ aku mau! Aku mau!"
"Kalau begitu, kau bisa kemari dan makan?"
Sinb langsung saja berlari ke arah Irene, dia membuka mulutnya dengan tanpa paksaan. Irene memasang wajah pasrah, kenapa tidak sejak awal dia menawarkan benda itu saja kepada Sinb? Kalau tahu akan begini, sudah ia bawa beberapa kotak puzzle dari toko mainan.
Ketika Sinb menikmati makanan sambil duduk di sebelah Irene, ketika itulah Sowon datang dengan senyuman manisnya.
"Selamat pagi, Sinb."
Sinb menoleh dan berbinar. "Sowon eonie!!!"
"Apa dia merewel, Eonie?" tanya Sowon kepada Irene.
Irene menyengir. "Tidak, tentu saja tidak."
"Bibi Bae, bisa berdiri?" tanya Sinb.
"Untuk apa?"
"Ayo cepat berdiri saja!"
Irene menurut, entah apa yang sedang direncanakan oleh Sinb saat ini. Setelah selesai memerintah, Sinb menggeser tempat duduk.
"Sowon eonie, ayo duduk di sini!" katanya sambil menepuk-nepuk bangku kosong.
"Sinb," panggil Irene dengan dengusan kecil.
Sowon terkikik. "Terima kasih banyak, Sinb ah."
Sinb beranjak berdiri di bangku tersebut, dan dengan cekatan ia mengambil piring di tangan Irene. Memberikan piring itu kepada Sowon, tentu diterima dengan baik oleh Sowon.
"Jadi?"
"Jadi suapi Sinb, ehehe."
Irene mendengus. "Kenapa tidak mau denganku saja?"
"Tidak mau!" kata Sinb sambil menjulurkan lidahnya.
"Baiklah, ayo buka mulutmu!" sahut Sowon ketika dirasa Sinb harus menyelesaikan makan segera.
Sinb menerima suapan itu sambil tersenyum, mengunyahnya dengan cepat karena tidak mau membuat Sowon menunggu lebih lama. Berbeda sekali ketika Irene yang menyuapi, Sinb banyak bermain-main.
"Eonie sudah membaik sekarang, Eonie yang akan mengantarkanmu ke sekolah," ucap Sowon dengan sebelah tangan mengusap surai Sinb.
"Yey!!! Sinb akan memberitahukan kepada semua orang, bahwa Sinb punya Eonie yang sangat cantik!" serunya sambil memberikan senyuman paling manis.
Irene duduk di bangku yang tak jauh dari sana, karena untuk berdiri selalu hanya akan membuatnya pegal. Sowon terus menyuapi Sinb hingga sarapan di atas piring hampir habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Eonie Is Gone
Fanfiction[COMPLETED] Setelah orang tuanya meninggal tanpa sebab-akibat, Kim Sowon harus didepak dari grup yang telah membesarkan namanya. Dia dituduh sebagai anggota malas, tidak punya perasaan, dan bahkan rumor menyatakan bahwa ia membully anggota satu grup...