My Eonie Is Gone : Eonie, Jangan~

508 123 32
                                    

Chu~

Sebuah kecupan lamat mendarat sempurna tepat di kening Sinb. Setelah Sowon menyelesaikan satu dongeng tentang seorang putri, Sinb terlelap begitu mudah. Memang benar, dia sangat menginginkan cerita sebelum tidur.

"Selamat malam, selamat bermimpi indah dan jangan pernah merasa ketakutan lagi," bisik Sowon tepat di telinga Sinb.

Sowon merebahkan tubuhnya di sebelah Sinb, sejak saat ia di rumah, ia selalu tidur bersama adiknya. Hal itu dikarenakan dirinya yang enggan meninggalkan si kecil ini. Bagaimana pun, Sinb itukan masih sangat kecil untuk dibiarkan tidur sendirian, apalagi tidak tahu apa-apa tentang orang tuanya.

"Maafkan Eonie, Sinb ah," sesal Sowon dengan pandangan lurus ke langit-langit kamarnya.

Tiba-tiba sebuah tangan mungil menyentuh dadanya, leher Sowon juga bisa merasakan adanya hembusan napas yang hangat. Begitu menoleh, rupanya Sinb tertidur dengan posisi cukup manis, yaitu sebelah tangan yang memeluk dirinya.

Sowon lantas berbalik, ia balas memeluk adiknya serta menaruh dagunya di atas kepala Sang adik. Matanya terpejam, tak lama air mata itu malah jatuh begitu saja.

"Semoga Eonie pergi ketika kau sudah dewasa Sinb ah," gumam Sowon, ia mengeratkan dekapannya.

Pada malam itu, Sowon tidur dengan posisi mendekap tubuh si kecil. Setelah tangisnya dia membiarkan si kecil dalam dekapan guna memberikan ketenangan tersendiri.

Setelah memulai bekerja ...

"Sowon eonie, kau baik-baik saja?"

"Ya, aku, aku baik-baik saja, kok!"

"Tapi wajahmu pucat, Eonie. Ayo kita pergi ke rumah sakit."

Sowon menggeleng. "Tak apa, ini, ini hanya sedikit lelah saja."

"Tidak, kau pasti sedang sakit, Sowon eonie."

Tubuhnya melemas ke depan, beruntung Yerin sigap menopang. Yerin menepuk-nepuk kedua pipi Sowon ingin sebuah kesadaran, dan Sowon menurutinya.

"Kita pergi ke ruamh sakit, ya?"

Sowon hanya mengangguk dengan lemah, hidungnya berdarah seperti dia memang sedang kelelahan. Padahal setiap hari dia bekerja sebagai idol dengan kegiatan padat, lalu hanya bekerja mengantar makanan akan sampai seperti ini?

Yerin benar membawa Sowon pergi ke rumah sakit, untuk mengecek apa yang terjadi kepada Sowon sebenarnya.

"Pulanglah," pinta Sowon pada Yerin.

"Tapi, bagaimana denganmu?"

"Aku akan baik-baik saja."

Yerin menggeleng.

"Pulanglah, Yerin."

"Tidak bisa, Sowon eonie."

"Kenapa?"

"Sinb hanya mempunyai dirimu, Umji sangat menyayangi Sinb, dan aku tidak mau seseorang yang disayangi oleh adikku bersedih nantinya."

Sowon tersenyum tipis. "Aku, sungguh baik-baik saja, Yerin ah."

"Tidak, kau tidak baik-baik saja, Sowon eonie. Semua yang kau perlihatkan di depan kamera itu pasti hanya kepalsuan, kau dengan manisnya berkata kau baik-baik saja dan nyaman, tapi sebenarnya kau tertekan, bukan?"

"Baiklah, aku tidak bisa memungkirinya."

"Kau ... menjadi sakit jika tertekan, Eonie. Jangan terlalu memikirkan hal yang berat, mulai saat ini kau hanya perlu menikmati hidupmu. Kau ... sudah bebas dari dunia kelam itu, mengerti?"

My Eonie Is GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang