"Sinb mau pulang."
"Habiskan dulu es krimnya."
"Tapi Sinb harus pulang."
Tangan kekar itu mengusap pucuk kepalanya. "Ayah akan mengantarkanmu pulang, tapi habiskan dulu es krim ini, ya?"
"Sowon eonie, Sinb harus menemani Sowon eonie."
"Iya, nanti Ayah antarkan Sinb ke rumah sakit."
"Janji?"
"Iya!"
Dan dialah yang datang kepada mereka, Ok Taecyeon langsung membawa tubuh Sowon yang lemah untuk segera ditangani dokter. Dikarenakan Sowon berada dalam kondisi lemah, jadi ia memberikan ruang kepada putri sulungnya untuk beristirahat. Membawa si bungsu keluar, mengajaknya jalan-jalan, selayaknya ia seorang ayah.
"Paman!" panggil Sinb.
"Ya?"
"Paman kenapa melukai Sowonie? Dan kenapa sekarang Paman begitu baik?"
Taecyeon meraih sebelah tangan Sinb, menaruh telapak tangan itu tepat pada kepalanya.
"Tuk! Tuk! Sepertinya hari itu otak Ayah sedang hilang. Makanya dia melukai Sowonie," ucap Taecyeon sambil menepuk-nepukkan telapak tangan Sinb pada keningnya.
Sinb menatap Taecyeon polos, dia benar-benar seorang anak yang tidak tahu apa-apa sekarang. Penurut, serta tak mudah takut.
"Ayah ... benar-benar minta maaf untuk hari itu. Karena, Ayah tidak tahu."
"Ayah? Kenapa Ayah?"
"Aku ... Ayahmu, Sinb ah. Aku adalah Ayah kalian berdua, Sowonie dan Sinbie."
"Benarkah?"
"Ya."
"Tuk! Tuk! Sekarang otak Ayah sudah kembali. Dia menyesal, dia benar-benar sangat bodoh, tapi dia sangat menyayangi kedua putrinya." Taecyeon lagi-lagi menepuk-nepuk kening itu dengan telapak tangan Sinb.
Sinb menyodorkan es krim ke mulut Taecyeon, membuat pria Ok siap menerima es krim tersebut.
"Oops!"
"Yak! Ahaha, jahil sekali bocah ini, ya!"
Sinb menyengir, kemudian menarik tangan mungilnya untuk lanjut memakan es krim. Barusan dia menaikan es krim, menyentuhkan es krim tersebut ke hidung runcing milik pria Ok.
Menghembuskan napas lega, pria Ok lantas duduk sambil menyandar pada punggung kursi. Ia mendongak, menatap langit yang begitu biru.
"Ayah," panggil Sinb.
"Ya? Apa barusan?"
"Ayah?"
"Putriku~" ungkap Taecyeon yang langsung saja mendekap tubuh mungil itu.
.
.
.Taecyeon membuka pintu ruangan Sowon dengan perlahan, dia masuk sambil menggendong Sinb. Dan menutup pintu, ia lanjut melangkah untuk melihat bagaimana keadaan Sowon.
"Kau sudah bangun?" tanya Taecyeon.
"Ya," jawabnya serak.
"Maaf meninggalkanmu, karena sepertinya kau membutuhkan waktu beristirahat."
"Tidak apa-apa."
"Sowon eonie!!!" pekik Sinb, ia meronta dan akhirnya turun dari pangkuan Taecyeon.
"Jangan mendekat, Sinb," ujar Sowon.
"Kenapa?"
"Pulang saja ke rumah, beristirahatlah di rumah," kata Sowon.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Eonie Is Gone
Fanfiction[COMPLETED] Setelah orang tuanya meninggal tanpa sebab-akibat, Kim Sowon harus didepak dari grup yang telah membesarkan namanya. Dia dituduh sebagai anggota malas, tidak punya perasaan, dan bahkan rumor menyatakan bahwa ia membully anggota satu grup...