My Eonie Is Gone : Kenapa Kau Melukainya?

502 125 22
                                    

"Beraninya kau melaporkanku!"

"Siapa yang memberikan rekaman video itu kepadamu? Jisoo? Eunbi? Irene?"

"Kau melawan orang yang salah, Sowon ssi!"

"Aku ... tidak akan kalah dengan mudah."

"Seharusnya aku membunuhmu, karena kau sungguh menyusahkan!"

Sowon mengangkat pandangannya, dia tidak memiliki tenaga untuk melawan. Sejak kemarin tubuhnya terasa sangat lemas, meski sudah mengkonsumsi obat, tetap saja dirinya tak bisa menemukan kehidupan yang lebih baik seperti dahulu lagi.

"Pak Taecyeon, kenapa?" tanya Sowon serak.

Taecyeon menaikan sebelah alisnya. "Kau terlihat lemah, sepertinya aku tidak perlu menunggu lama lagi."

Sowon tersenyum. "Ya, kau benar."

"Baiklah!" ujar Taecyeon dengan helaan napas lega. "Sepertinya aku tidak akan bertindak, tetapi biarkan Tuhan saja yang bertindak."

"Maka dari itu ... biarkan aku hidup lebih tenang, dan—"

"Tidak ... aku tahu kau sangat licik." ucap Taecyeon sambil meraih bahu Sowon dan meremasnya. "Aku ... tidak akan tinggal diam, aku mungkin akan melukaimu secara perlahan. Aku akan melakukan apa yang dilakukan oleh Ayahmu, mengerti?"

"Tapi kenapa harus aku? Aku bahkan tidak mengetahui apapun."

"Ayahmu ... dia telah merenggut wanita yang aku cintai, kau tahu?"

"Akkkhhh! Le-lepaskan, ka-kau menyakitiku," ringis Sowon saat remasan di bahunya terasa semakin menyakitkan.

Taecyeon menghembuskan napas pendek, ia melepaskan bahu itu dan meraih dagu Sowon.

"Dagu ini ... kau begitu mirip dengan Ibumu. Ibumu yang cantik ... tapi dia begitu bodoh memilih pria itu, sial! Dan hal sialnya adalah ... kau tumbuh seperti ini, menyerupai Ibumu, SIALAN!"

Srekh!

PLAK!

Menjambak rambutnya kasar, menamparnya begitu kuat. Terkadang cinta bisa sampai semenakutkan ini, hal itu terjadi kepada orang-orang yang merasa sangat terluka.

"Kau adalah sialan!"

"Kau sangat menyebalkan!"

"Hadirmu adalah keburukan!"

"Pembawa sial!"

"AKU MEMBENCI HADIRMU KIM SOWON!"

Aaarrrgggggghhhhhhhh!

Sowon menjerit tidak tertahankan, hal itu membuat Sinb yang sejak tadi berdiam diri di kamar keluar terburu-buru. Gadis kecil itu menatap Sang kakak yang tengah dimaki hingga ditunjuk dengan tanpa perasaan.

"Hentikan!" isak Sinb dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

Taecyeon menoleh dengan smirk-nya, ia menarik kerah baju bagian belakang Sowon. Dikarenakan keadaan Sowon belum stabil, ia tak mampu untuk melakukan perlawanan.

BUKH!

Akkkhhhhh!

AHAHAHAHAHAHA!

"SOWON EONIE!"

Sowon dibuat berdiri, kemudian Taecyeon menendang kakinya dengan sangat kasar, Sinb jelas menjerit dan datang menghampiri.

"Sinb tidak," ujar Sowon sambil menggelengkan kepalanya.

Sinb berhenti melangkah, setiap perkataan Sowon adalah sebuah perintah baginya.

My Eonie Is GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang