My Eonie Is Gone : Aku Berharap ...

537 127 12
                                    

Sinb terduduk di samping Sowon, menatap ke segala arah. Kedua tangan Sowon gemetar, bahkan keringat dingin sudah membasahi keningnya. Di atas meja, ada satu kue ulang tahun dengan lilinnya. Sinb menatap satu persatu orang dewasa yang kemungkinan terlibat dalam semua dekorasi ini.

"Eonie, terima kasih banyak."

"Ya?"

Sowon terkejut, Irene, Eunbi, dan Jisoo dibuat mengernyit kala Sinb mengucapkan terima kasih. Ternyata memang benar, Sinb begitu menyayangi Sowon, dia bahkan tidak marah ketika warna yang paling ia benci, dijadikan sebagai warna utama.

Sinb memeluk Sowon dari samping, yang kemudian dengan segera Sowon mengangkat sebelah tangannya.

"Tapi—"

"Sinb ... akan menyukai semua hal yang Eonie berikan. Sinb suka warna merah muda sekarang, Sinb tidak akan marah, Sinb justru berterima kasih."

Ungkapan si kecil yang begitu bijaksana, telak membuat para pendengar di sana tidak bisa menahan tangis. Sowon memejamkan matanya, hingga air mata itu jatuh membasahi kedua pipi.

Chu~

Begitu lama Sowon mengecup pucuk kepala Sinb, sembari memeluk adiknya yang begitu baik.

"Sinb yya," panggil Sowon gemetar.

Sinb mendongak, dan yang dia lihat Sowon hanya menatap lurus begitu kosong. Ingatlah bahwa saraf penglihatan Sowon terganggu akibat dari penyakit yang ia derita.

Tangan mungil itu terangkat, begitu lembut mengusap air mata di kedua pipi Sowon. Sinb menyengir, menampilkan deretan gigi putihnya meski Sowon tak bisa melihatnya dengan jelas.

"Eonie, kenapa? Dilarang menangis di hari ulang tahunku," ucap Sinb, ia menaruh pipi gembulnya di dada Sowon.

Sowon terkekeh. "Ah, Sinb yya."

"Terima kasih banyak karena Eonie telah merencanakan semua ini, Sinb menyukai apapun yang ada di sini. Warna merah muda ... kue merah muda ... hiasan kepala merah muda. Sinb menyukai semuanya, Eonie!!!"

"Omong-omong Sinb yya, kenapa teman-temanmu belum datang?" ujar Irene, dia baru menyadari setelah melihat jam tangan yang melingkar di lengannya.

"Sinb?" panggil Sowon memastikan.

"Kita lakukan saja sekarang, aku yang berulang tahun, 'kan?" kata Sinb yang mulai melepaskan diri dari dekapan Sowon.

"Sinb katakan kenapa mereka belum datang, hm?" tanya Sowon. "Kau sungguh berbaikan dengan mereka, bukan?" Sowon mempertanyakan lagi.

Irene, Jisoo, dan Eunbi saling menatap satu sama lain. Ada getaran amarah ketika Sowon mempertanyakan tentang teman kepada Sinb.

"Sowon ah, mungkin mereka memang terlambat," ujar Jisoo.

"Tenangkan dirimu, Sowon," sahut Eunbi.

"Kim Sinb!" panggil Sowon gemetar.

"Eonie, aku bisa menjelaskan kalau—"

"Kau harus berteman, Sinb! Kau harus punya teman!" Sowon memotong, meraih wajah Sinb dan menangkupnya.

"Sowon eonie~" isak Sinb takut.

"Eonie tidak akan selamanya bersamamu! Eonie bukan orang luar biasa yang bisa bertahan!"

"Eonie, maafkan Sinb~" isak Sinb.

"Sekarang ... kau mungkin baik-baik saja karena aku masih di sampingmu. Tapi esok atau lusa, kau pikir Eonie masih di sampingmu? Sinb jangan keras kepala dan menjadi gadis yang tertutup!" Sowon menegaskan.

My Eonie Is GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang