My Eonie Is Gone : Aku Senang Eonie Di Sini

610 134 36
                                    

Budayakan memberita vote dan berkomentar🌹

Saya tahu kalian mengerti bagaimana cara menghargai seorang penulis🌹

🥀🥀🥀

Sowon mengerjap dengan perlahan, semalaman dia tidur dengan posisi duduk di kursi dekat bangsal adiknya, melipat kedua tangan yang ia jadikan sebagai bantalan. Begitu bangun sepenuhnya, Sowon bisa merasakan bagaimana nyeri pada punggungnya. Bukan sekedar tulang-tulang di dalam yang kaku, tetapi juga bekas tendangan para pria bejat itu.

Menunduk dalam dengan sebelah tangan masih tersimpan di tepian bangsal untuk mencengkram, sedang sebelahnya lagi mengusap punggungnya untuk menetralisir rasa nyeri. Ringisan kecil terdengar, mata itu terpejam hebat, serta bibir yang tergigit guna menahan ringisan.

"Sowon eonie."

Sowon segera mengangkat wajahnya dan tersenyum, ia juga memaksa untuk tidak menahan rasa sakitnya. Kini ia duduk tegak walau hal itu semula sulit untuk dilakukan.

"Kenapa bangun sepagi ini, hm?" tanya Sowon lemah lembut.

"Ibu dan Ayah," jawabnya.

"Ya?"

"Sinb beltemu meleka, Eonie."

Sowon menatap adiknya lamat, menantikan ucapan berikutnya.

"Sinb tidak mau menjadi idola, ah!"

Sowon masih diam, dia masih tak menyangka begitu bangun adiknya bercerita seperti ini. Mungkin dia bermimpi.

"Sinb tidak mau sibuk dan meninggalkan lumah, sepelti, Ayah, Ibu, juga Eonie."

Yap, kedua orang tua mereka adalah idol solo yang berada di naungan yang sama dengan Sowon. Namun, skandal pernikahan mereka meredupkan karir dalam waktu sekejap. Dan bahkan kabar kematian mereka tak mendapatkan respon apapun dari para penggemar.

"Sinb tadi beltemu Ayah dan Ibu, Eonie. Meleka bilang Sinb tidak boleh nakal lagi, Sinb halus menuluti semua ucapan Sowon eonie."

"Sinb yya," panggil Sowon pada akhirnya, ia meraih kedua tangan mungil itu dan menggenggamnya.

"Ya?"

"Apa yang diucapkan oleh Ayah dan Ibu benar, jadi mulai saat ini kau harus berhati-hati, ya? Tidak boleh terlalu lelah!"

Sinb mengangguk mantap. "Aku senang Eonie di sini!"

Netra Sowon dan Sinb bertautan penuh ketenangan.

"Kalena Sinb hanya punya Sowon eonie sekalang, iyakan?"

"Sayangku~"

Sowon beranjak dan segera ia mendekap adiknya untuk menenangkan. Anak sekecil Sinb harus menerima semua kenyataan ini, menerima bahwa orang tuanya telah pergi untuk selama-lamanya.

"Jangan bialkan plia jahat itu datang lagi, Eonie. Dia juga pelnah memalahi Ibu, juga beltengkal dengan Ayah," oceh Sinb dengan dagu yang ia simpan di bahu Sowon.

My Eonie Is GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang