Budayakan vote dan komentar🦊
🥀🥀🥀
"Apa kau bilang?"
Sowon menatap tajam pria yang berada di hadapannya, kedua tangan itu mengepal hebat seolah mendendam. Setelah mendengar penjelasan dari adiknya, Sowon langsung datang ke gedung agensi hanya untuk menemui pemimpin agensi. Tentu saja dia ingin mencaritahu kebenaran itu.
"Kau ... yang telah membunuh Ayah dan Ibuku, benarkan?"
"Tahu darimana? Dan untuk apa aku membunuh orang tuamu?"
"Karena ada rahasia yang mereka ketahui dan kau takut jika sampai rahasia itu terbongkar. Kau terjatuh sedalam mungkin, kemudian kau akan dicampakan oleh semua orang dan menghilang!"
"TUTUP MULUTMU, BEDEBAH!"
PLAK!
Wajah itu berpaling setelah dengan kasar menerima tamparan yang kuat. Sowon meraba pipinya yang memanas, matanya mengerjap dengan sangat lemah. Menghembuskan napas kasar, Sowon dengan berani menatap Taecyeon.
"Kenapa kau menamparku? Dan apa reaksi seperti itu, hm? Ah~ kau memang pelakunya, kau adalah pembunuh kedua orang tuaku, iyakan?"
"BERANINYA GADIS SIALAN INI!"
Taecyeon mengambil sebuah botol kaca yang berada di meja kerjanya, dia berjalan kasar menghampiri Sowon dengan tangan terangkat.
PRANK!
Botol itu pecah tepat setelah Taecyeon menghantamkannya pada tembok, kini dia menyondongkan ujung runcing botol ke bagian leher Sowon, membuat wajah itu kontan mendongak.
"Masih berani bicara?" tanya Taecyeon dengan senyuman piciknya.
Sowon menatapnya tajam, matanya bahkan sampai berair karena merasa takut hidupnya akan berakhir hari ini. Sampai ketukan pintu mengalihkan segalanya, Taecyeon menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya.
"Beraninya kau melawanku, kau tidak tahu saja kalau aku itu bukan orang biasa," bisik Taecyeon hangat di telinga Sowon.
Srekh!
Akkhhh!
Sowon spontan memegangi perutnya yang menerima sebuah tusukan tanpa diduga, dia membungkuk setelah Taecyeon menarik ujung runcing itu kasar. Pintu ruangan terbuka, Taecyeon mendorong Sowon hingga jatuh tersungkur di lantai.
"Bawa dia ke rumahnya!"
"Baik, Pak."
Seorang wanita berpakaian serba hitam mencengkram lengan Sowon, memaksa Sowon untuk berdiri dan diseret kasar dari sana.
"Lepaskan!" kata Sowon, namun dia tak memperdulikannya. "Lepaskan atau—"
"Kau bodoh? Seharusnya kau berterima kasih karena aku datang kepadamu, Sowon!"
"I-irene eonie."
"Kenapa kau melakukan ini? Lihatlah, kau terluka sekarang, Sowon!" Irene menatapnya cemas, menatapnya dengan perasaan kalut.
"Tapi aku—akkhhh!"
"Ini yang aku benci darimu, kau terlalu jangkung jadi aku tidak bisa menggendongmu, huh!"
Pada akhirnya Irene memberikan bahunya untuk dijadikan pegangan Sowon, sedang sebelah tangan Sowon memegangi bagian lukanya. Irene juga anggota grup Moon Light dia menjadi yang tertua dan sekarang menggantikan Sowon sebagai leader.
"Aku membenci agensi ini!" umpat Irene.
"Sepertinya semua membenci agensi ini," balas Sowon.
"Adikmu dengan siapa? Kau meninggalkan dia sendirian?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Eonie Is Gone
Fanfiction[COMPLETED] Setelah orang tuanya meninggal tanpa sebab-akibat, Kim Sowon harus didepak dari grup yang telah membesarkan namanya. Dia dituduh sebagai anggota malas, tidak punya perasaan, dan bahkan rumor menyatakan bahwa ia membully anggota satu grup...