Kembali lagi sama MoZi 😗
Maaf ya lama padahal aku udah janji di Om CEO kemarin udah dari beberapa hari lalu harusnya up. Aku dari kemarin tumbang, dan akhirnya baru hari ini sembuhnya.Selamat membaca dan bertemu MoZi again ^^
***
Zidan meremas sandaran kursi kerja Mora. Tidak ia sangka, ternyata rasa miliknya di mainkan di dalam mulut seenak ini. Bahkan rasanya kakinya sudah tidak kuat menahan tubuhnya.
Mora melirik Zidan tetapi mulutnya tetap mengulum batang panjang milik suaminya. Ia tersenyum saat melihat mata Zidan yang naik ke atas dan hanya menampilkan putihnya saja. Ahh, ternyata tidak sia-sia ia membawa wattpad dan menonton beberapa film bokep saat Zidan sedang bekerja.
"Mora sayangghh mas gak kuathh."
Mora semakin mengulum penis Zidan mendengar itu. Tangannya memeluk erat bongkahan daging yang ada di belakang tubuh Zidan. Ia bisa ketagihan!
Tanpa sadar tangan Zidan beralih ke rambut Mora. Tangannya mengumpulkan rambut Mora menjadi satu dan menjambaknya. Desisan kenikmatan juga terdengar dari bibir milik Zidan.
"Yashh ahh anget anget! Bangsat enakkhh ...."
Mora sedikit tersentak mendengar Zidan yang mengumpat karena jarang sekali lelaki itu mengumpat. Ia meremas pantat Zidan saat lelaki itu yang sekarang menjadi pengendali gerakan mulutnya. Kepalanya entah Zidan sadar atau tidak di maju mundurkan dengan cepat. Penis Zidan yang ada di dalam bibirnya juga semakin menyodok tenggorokannya.
"Ouhh Mora sayangghh ... Ummm yahh mas, mas pengen crott!"
Mora tersenyum senang dalam hati, jujur ia suka Zidan yang apa adanya seperti ini. Kata-kata nakal dan vulgar lelaki itu membuat sesuatu di dalam diri Mora tertawa girang.
Tangan Mora naik ke atas, ia memainkan kedua puting Zidan. Mencubit, memelintir, bahkan menggaruk gemas puting itu sama seperti saat Zidan memainkan putingnya. Mora semakin melebarkan mulutnya saat merasakan penis Zidan sudah membesar, bahkan urat-urat penis suaminya terasa.
Zidan meremas kasar rambut Mora. Mukanya menengadah dan bibirnya terbuka. Itu ekspresi paling seksi yang Mora suka dari Zidan. Desahan yang semakin cepat dengan suara berat itu akhirnya keluar dengan lantang saat Zidan sudah menyembuhkan spermanya.
"Akhh ... Babyhh enakhh ...."
Mora memejamkan matanya saat semburan sperma Zidan begitu kencang masuk ke tenggorokan nya. Saat merasakan sudah tidak ada yang keluar Mora melepaskan bibirnya dari penis Zidan dan cairan putih kental milik Zidan mengalir begitu saja membasahi karpet.
Zidan yang melihat Mora susah payah menelan cairannya langsung mengusap pipi wanita itu. "Buang, jangan di telen kalau gak sanggup."
Mata Mora menelisik ke wajah Zidan. Ia kemudian menarik tengkuk Zidan dan menempelkan bibirnya dengan bibir Zidan. Menyalurkan cairan putih dari mulutnya ke mulut Zidan.
Mata Zidan membulat, ia menggeleng tetapi akhirnya ia membuka mulutnya saat Mora dengan curang mencubit putingnya. Zidan dengan perlahan menelan cairannya sendiri.
"Hahh, hahh."
Suara itu terdengar saat Mora melepaskan ciumannya. Ia mendekatkan wajahnya ke dada Zidan saat melihat cairan Zidan yang mengalir dari mulut ke dada lelaki itu.
"Yanghh."
Panggilan Zidan membuat Mora mendongak. "Kenapa?"
"Spong ternyata enak, mau mati rasanya karena baru ngerasain gini."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Husband [Selesai]
RomanceAlmora Ziudith Pangestu. Seorang desainer cantik yang awalnya berasal dari keluarga Revano. Mora, seorang desainer yang bahkan kostum rancangannya sudah terkenal di dunia, bahkan tahun lalu ia diundang di acara New York Fashion Week. Nama keluarga R...