"Booo ...."
Mora tersenyum gemas, putranya sudah 10 bulan saja lahir ke dunia. Lihatlah bola mata hitam itu, bulu mata lentik, dan bibirnya yang ... It's very cute!
"Kenapa cih lucu banget anak mommy ini?" ucap Mora sambil menghapus busa yang ada di wajah Arsen dengan air. "No, jangan di jilat."
"Addah."
"Addah? Siapa?"
"Eung ..." Lama berpikir, tiba-tiba Arsen bertepuk tangan dan tersenyum sambil menunjuk pintu kamar mandi yang baru terbuka. "Addah!"
Mora menoleh, ia terkekeh. "Itu daddy sayang, kenapa jadi addah?"
"Addah."
Zidan berjalan mendekat sambil menggulung lengan kemejanya. Ia mengangguk. "Berubah ya panggilan daddy jadi addah gara-gara anak ganteng ini?"
Arsen menepuk-nepuk air hingga air di dalam bathup itu muncrat ke luar. "Hihi ... ommy, addah."
Zidan menggigit gemas bibirnya sendiri. Kenapa bertumbuhan anak-anaknya bisa secepat ini sih? Perasaan baru kemarin anaknya bisa membalikkan badannya, sekarang kenapa sudah 10 bulan saja? Zidan mengusap air yang tadi di cipratkan Arsen. Ia kemudian mengcubit pipi Arsen. "Gumush banget."
"Kayak aku?"
Zidan menoleh ke samping, ia terkekeh dan mengacak-acak rambut Mora. "Iya, kalau kamu gemesinnya sepuluh kali lipat."
"Keluar aja mas, baju kamu nanti basah."
Zidan melirik jam tangannya. "Iya, aku juga berangkat aja deh. Kakak dah siap?"
Mora menggelengkan kepalanya. "Gak tau, dia ngambek dari tadi pagi."
"Ngambek?"
"Iya, aku mandiin gak mau katanya 'mommy sama adek aja, kakak bisa sendiri'. Gak tau aku sama anak kamu itu tumben-tumbenan."
"Ya udah aku ke kamar Queen dulu."
"Kalau dah mau berangkat teriak aja mas."
Zidan mengangguk. "Iya sayang."
Zidan berdiri, mulai melangkah meninggalkan kamar mandi dengan Arsen yang memanggilnya 'Addah' terus. Kamar Queen yang terletak tepat di samping kamarnya membuat Zidan tidak usah jauh-jauh untuk berjalan. Membuka dengan pelan kamar putrinya dan punggung Queen yang hanya memakai tanktop langsung terlihat. Zidan mengernyitkan dahinya, ini sudah jam 7 dan gadis itu belum memakai seragam?
Zidan berjalan pelan menghampiri Queen yang duduk di pinggir ranjangnya. Ia mengusap kedua lengan Queen dan membuat gadis itu berjingkat kaget dan memutar tubuhnya. "Daddy!"
"Maaf, kenapa belum pakai seragam? Kakak sakit?"
Queen menggeleng lemah, ia menundukkan kepalanya. "Daddy."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Husband [Selesai]
RomantizmAlmora Ziudith Pangestu. Seorang desainer cantik yang awalnya berasal dari keluarga Revano. Mora, seorang desainer yang bahkan kostum rancangannya sudah terkenal di dunia, bahkan tahun lalu ia diundang di acara New York Fashion Week. Nama keluarga R...