39 (21+)

143K 2.2K 25
                                    

Thank's 500k readers nya 🥺💜
Akhirnya bisa buka wattpad lagi setelah dua minggu ujian!

***

"Mas ahh kontol kamu kedaleman!"

Zidan menyeringai tidak peduli, ia malah semakin memasukkan miliknya dengan dalam dan membuat jambakan Mora di rambutnya semakin kuat. Wanita yang sedang di bawahnya ini menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menggigit bibir bawahnya. "Seksi."

Mora meneguk ludahnya dengan susah payah, gerakan Zidan begitu cepat. Payudaranya memantul dengan cepat dan meja kantor Zidan yang ia tiduri rasanya sudah bergerak jauh dari posisi aslinya.

"Sange banget aku liat kamu sayang!"

"Uhh udah udahhh ahh mentok mashh ...."

"Yes babygirl, desahnya kuatin lagi."

"Ahh ahh jangan berhenti dad! Faster pleaseee!"

Zidan meremas paha dalam Mora, puncak gairahnya sedang tinggi saat ini. Apalagi mendengar desahan dan teriakan Mora serta tatapan nakal sang istri itu, sudahlah rasanya burungnya tidak mau keluar dari sarangnya.

Mora memegang payudaranya yang sedari tadi bergoyang dan memantul dengan keras. Ia meremasnya. "Mas ahh isephh."

"Call me daddy, babygirl."

"Ahh dadhh please, suck my boobs."

"As you wish baby."

Mulut hangat Zidan melingkupi daging kenyal Mora yang masih mengeluarkan ASI itu. Zidan menghisap dengan rakus dan tangannya meremas sebelahnya lagi. Saat ASI dari payudara kanan Mora keluar, ia ratakan cairan putih itu ke dada dan perut Mora.

"Gak kuat! Gak kuathh ahh ...."

"Hmm? Apa sayang?"

Mora melingkarkan kakinya di ounggul Zidan. "Mau cummhh."

"Boleh di bolehin."

"Ahh please honey, dah gak kuathh."

Zidan terkekeh senang, ia menggigit leher Mora dan membuat satu tanda lagi di sana. "Keluarin."

Cairan yang menyembur ke penisnya membuat Zidan mengecup dan menggigiti telinga Mora. "Iya, yang banyak. Basahin kontol aku."

Tubuh Mora bergetar di pelukan Zidan, cairannya belum mau berhenti. Ia mencakar punggung Zidan. "Ahhh."

"Squirt yaa."

Tangan Zidan bergerak ke bawah, ia berhenti di klitoris Mora yang membesar.

"No! Jangan ahh ...."

"Enak kan?"

Mora menggerak-gerakkan kakinya panik, cairan yang tadi belum keluar semua sekarang serangan tangan Zidan sudah berulah lagi. "Jang ahh jangann."

Zidan tersenyum puas, ia menggerakkan kembali pinggulnya dan tangannya dengan cepat bergerak menggosok klitoris Mora. "Yeah, yes honey! Sempit ahh ...."

My Possessive Husband [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang