52 ❤

55.9K 2.2K 58
                                    

"Bang, kecil ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bang, kecil ya?"

Lelaki di sebelah Queen tersenyum terpaksa. "Kalau lahir langsung kayak kita bahaya."

"Belalti Win dulu juga segitu?"

"Kakak lebih kecil dari pada dedek."

Jawaban Zidan membuat Queen langsung menatap sang daddy. "Kecil lagi? Wah ...." Gadis kecil itu kemudian menatap ke samping daddy nya. "Bang Alga juga kecil om?"

"Iya dong, apalagi bang Alga kayak di bagi dua sama kak Fafa di dalem perut."

Queen mengangguk-anggukkan kepalanya. Sejujurnya otaknya masih belum terlalu mencerna apa yang di katakan. Queen menoleh ke sampingnya, Alga sedang mengelus pipi adeknya. Gadis kecil itu tanpa sadar tersenyum.

Mora yang tengah mengobrol dengan Sinta-- mama si kembar mengulum senyumnya saat Queen menatap Alga tanpa berkedip. Mora menggidikkan dagunya untuk memberitahu Sinta. "Mbak, anakku genit."

Sinta menatap itu dan langsung tersenyum. Ini kali kedua Queen bertemu dengan putranya dan gadis kecil itu selalu menatap putranya dengan dalam. Setelah pertemuan di taman kota malam itu, mereka sering berhubungan lewat chat. "Ganteng ya anak tante, Queen?"

"Humm?" jawab Queen reflek dan membuatnya menatap Sinta. Ia kemudian mengerjap dan menampilkan gigi rapi nya. "Hehe."

Alga yang merasa sedang di ceritakan menoleh ke gadis cantik di sampingnya. Tangannya terulur begitu saja untuk mencubit pipi Queen yang memerah. "Gemes, makin cantik."

"Bang Alga!"

"Apa?"

"Jangan nyubitin pipi Win, nanti tambah besal!"

Bukannya menurut, Alga malah kembali mencubit pipi Queen. "Gak papa, biar tambah gemesin. Pipinya besar aja, jangan kayak pipinya Fafa, kecil."

"Apa lagi abang? Fafa lagi kalem nih."

"Pipi kamu kecil."

"Biarin!"

Queen menatap bergantian Alga dan Fafa, apakah ia dan dedeknya nanti akan begini? Ia kembali menatap bayi mungil yang baru di lahirkan sang mommy beberapa jam yang lalu.

"Mom, siapa tadi namanya?"

"Arsenio King Pangestu."

"Berarti ratunya Queen, rajanya Arsen, tante? Ehh manggilnya Arsen kan?" tanya Fafa.

Mora mengangguk. "Pinter."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Possessive Husband [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang