53

45.8K 2.2K 60
                                    

Mata dengan bulu mata lentik itu bergerak. Dan saat pandangannya sudah jelas, senyumannya terbit. "Aaa si ganteng dedeknya kakak Win yang cantik."

Queen menoleh ke kanan dan kiri saat tidak menemukan kedua orang tuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Queen menoleh ke kanan dan kiri saat tidak menemukan kedua orang tuanya. Sejak Arsen lahir sampai sekarang hampir satu bulan, gadis kecil itu tidak mau tidur di kamarnya sendiri, pasti tidur bersama Mora dan Zidan jelas juga dengan Arsen di sampingnya.

Queen mengelus pipi Arsen sekilas sebelum bangkit dari tidurnya. Ia melihat ke walk in closed saat mendengar suara dari sana. Dengan perlahan, kaki kecil Queen turun dari ranjang dan menghampiri walk in closed di kamar Zidan dan Mora itu. Tanpa di ketuk, Queen membukanya. Dan matanya membulat. "Daddy! Ihh ... kok nen sama mommy! Win aja ndak boleh, enak aja daddy masih boleh! Kan itu punya dedek!"

Dan dua orang yang sedang kepergok mesum oleh anak mereka sendiri langsung terjingkat. Mora mendorong Zidan lalu mengancingkan bajunya dan Zidan langsung menghampiri Queen. "Eh eh, daddy gak nen mommy. Tadi di nenen nya mommy ada semut, iya semut. Ya kan mom?"

"Semut apa yang halus di emut? Daddy bohong ih!"

Zidan menggaruk tengkuknya, minggu pagi kali ini membuat jantungnya hampir copot. Ia menggendong gadis kecilnya lalu mencium pipi Queen. "Morning princess."

"Molning dad. Daddy benelan ngilangin semut?"

Zidan mengangguk, ia membawa tubuh Queen ke balkon kamarnya. Di dudukkan Queen di pembatas balkon. "Iya, tanya sendiri sama mommy kalau gak percaya sama daddy. Tadi tuh ada semut terus mommy minta bantuin daddy biar semutnya ilang. Tadi tuh daddy tiup-tiup biar semutnya ilang."

Gadis kecil yang masih polos itu akhirnya mengangguk percaya dan membuat Zidan tersenyum lega. Queen memeluk leher Zidan manja. "Daddy ...."

"Hmm?"

"Main lumah bang Alga yok."

Zidan tersenyum menggoda, ia mencolek pinggang Queen. "Kangen bang Alga atau kak Fafa nih?"

"Dua-duanya lah."

"Tanya sama mommy dulu, daddy mau-mau aja."

"Mommy! Mommy!" teriak Queen tanpa peduli telinga Zidan.

"Kak, ini telinga daddy masih di gunain ya."

Queen menyengir, ia mengecup telinga Zidan. "Maaf."

"Apa cantiknya mommy?"

Suara itu membuat Queen tersenyum, ia menoleh dan menemukan sang mommy beserta Arsen di gendongan mommy nya. "Main ke lumah bang Alga boleh?"

"Bang Alga lagi di rumah opa sama oma nya, mommy baru chat sama tante Sinta."

Bahu Queen merosot mendengar itu. "Yahh ... kakak padahal pengen main."

Zidan mengelus punggung Queen. "Kakak mau main ke mana lagi? Ayok kita pergi."

My Possessive Husband [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang