Part 38

2 2 0
                                    

Jangan lupa klik Bintang dibawah guys 💞💫

Aku pun masih memantau mereka dari nurse station dan untungnya mereka tidak sadar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pun masih memantau mereka dari nurse station dan untungnya mereka tidak sadar. Huft gak suka aku sebenarnya terperangkap di posisi seperti ini.

Tapi mau gimana lagi, aku telah mengambil keputusan untuk menjalani nya dengan Jackson, ya walaupun belum resmi tapi berarti konsekuensi nya adalah aku harus siap jika berurusan dengan hati.

Daripada berlama-lama akhirnya aku menghampiri mereka berdua juga setelah aku menetralkan hatiku.

"Hei.. Sorry tadi abis visit ke pasien yang harus di pulangin." Ujarku menyapa mereka berdua.

"Heii kemana aja kamu sayang, tadi kok sama Meredith bilang gitu." Ujar Jackson.

"Sorry.. Maksudku itu kan kita udah ketemu di ruangan membaca hasil scan tadi kemudian kamu pergi duluan hehe." Ujarku

"Oh god i'm so sorry honey, aku lupa ada kamu disitu aku main pergi aja karena kesal." Ujar Jackson sambil mengelus kepalaku.

"It's ok Dr.Avery.. No problem.." Ujarku sambil berusaha menghindari elusan nya Jackson.

Kami pun langsung masuk ke dalam ruang perawatan Kamal.

"Jadi semuanya akan hilang? Keduanya?" Tanya Kamal.

"Kami harus mengamputasi nya tepat disini. Di pergelangan tanganmu, kamu lihat? Pada kedua sisinya." Ujar Jackson sambil menunjukkan.

"Apa aku masih bisa membawa sesuatu?" Tanya Kamal.

"Ayo kita bicarakan tentang itu kawan." Ujar Jackson.

Kulihat April berusaha menahan air matanya walaupun tetap jatuh juga air matanya, dan aku pun hanya menunduk saja.

"Kamal, percayakan semuanya ke dokter Avery ya. Dia dokter bedah terbaik di dunia ini." Ujarku menghibur Kamal.

Kemudian Jackson pun keluar dari ruangan, dan April bersama Nathan mempersiapkan nya untuk operasi. Aku pun ikut keluar jalan dibelakang Jackson.

Jackson yang menyadari aku jalan dibelakang nya langsung berhenti dan memegang tanganku. Aku pun kaget karena tiba-tiba Jackson menggenggam tanganku dan membawaku ke on call room yang ada di depan mataku.

Saat di dalam on call room aku langsung bersandar di tembok samping pintu.

"What's wrong Jack?" Tanyaku.

"I'm sorry hun.. Aku tadi kalut sampe-sampe gak inget kalo aku ninggalin kamu." Ujar Jackson sambil mengelus kepala aku.

"It's ok Jack kan tadi udah ku bilang tidak masalah. Udah yuk ah udah ditungguin Kamal di ruang operasi." Ujarku ke Jackson sambil mendorong badannya untuk jalan keluar ruangan on call room.

What is love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang