Part 43

2 1 0
                                    

Setelah Jackson memeriksa kedua tangannya Kamal, Jackson pun menyuruh dokter residen dan dokter magang untuk mengoleskan salep di tangan nya Kamal agar cepat membaik luka bekas operasi nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Jackson memeriksa kedua tangannya Kamal, Jackson pun menyuruh dokter residen dan dokter magang untuk mengoleskan salep di tangan nya Kamal agar cepat membaik luka bekas operasi nya.

Setelah itu aku memakai earbuds nya stetoskop di telinga lalu memeriksa kesehatan nya Kamal, setelah itu dokter magang mengecek suhunya Kamal.

"Dokter Jackson.. Dokter Tiffany.. Jangan marahan dong Kamal sedih liat kalian diam-diam seperti ini." Ujar Kamal tiba-tiba

Jackson yang kaget dan gak mau Kamal sedih pun langsung merangkul bahu ku.

"Kita gak marahan kan ya dokter cantik.." Ujar Jackson sambil merangkul bahuku lalu mengecup kepalaku.

"Iya kita gak marahan kok Kamal." Ujarku sambil merangkul pinggang Jackson.

"Tuuh kita gak marahan Kamal." Ujar Jackson.

"Astaga Kamal kamu tuh ya ada-ada aja.. Maaf ya dokter.." Ujar Nathan.

"Hahaha it's ok.." Ujar Jackson sambil senyum.

Lalu kami pun pamitan untuk keluar ruang perawatan nya Kamal karena mau lanjut ngerjain kerjaan yang lain.

Saat diluar ruangan perawatan Kamal aku tersadar ternyata aku dan Jackson masih saling merangkul langsung saja aku perlahan melepaskan nya.

Aku langsung memerintahkan dokter residen dan dokter magang untuk memantau kondisi Kamal.

"Tiff please aku mau ngomong sama kamu sebentar aja.." Ujar Jackson.

"Yaudh ayo di ruangan biasa aja." Ujarku

Lalu kami jalan ke ruangan tersebut saat masuk ruangan kulihat ruangan sepi, langsung saja aku duduk di bangku kosong.

Jackson memilih membuatkan aku kopi terlebih dahulu, setelah itu baru duduk disamping aku.

"Maafin aku ya kemarin aku gak peka." Ujar Jackson.

"Maksud kamu gimana?" Tanyaku.

"Aku paham kemarin kamu cemburu karena salah mengartikan tatapan aku ke April. Dan aku baru sadar ketika Alex dan yang lainnya yang menyadarkan aku. Maafin aku ya Tiff." Ujar Jackson panjang lebar.

"Astaga, hum sebenarnya aku yang bodoh sih kenapa juga aku harus cemburu padahal kan kita gak ada hubungan apa-apa. Iya aku udah maafin kok dari kemarin." Ujarku jujur.

"Makasih ya.. Kalo aku ngajakin kamu pacaran gimana? Kamu mau gak?" Ujar Jackson.

"What? Astaga Jack masa iya kamu manfaatin momen ini buat ngajakin aku pacaran sih. Gak romantis ah kamu." Ujar aku sambil tertawa pelan.

"Hahaha abisnya aku takut kamu menjauh dan gak pulang ke penthouse aku lagi. Kamu tidur di rumah sakit semalam?pasti badan kamu sakit banget deh sekarang kasian kamu." Ujar Jackson sambil mengelus kepalaku.

What is love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang