Part 15

14 4 1
                                    

Jangan lupa klik Bintang dibawah guys 💞💫

  Selesai berganti pakaian seragam kami, aku pun duduk terlebih dahulu sambil memantau ipad yang berisi catatan pasien yang hamil kembar 5 kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selesai berganti pakaian seragam kami, aku pun duduk terlebih dahulu sambil memantau ipad yang berisi catatan pasien yang hamil kembar 5 kemarin.

Ku lihat yang lain pada berpamitan kecuali maggie yang asik menatap ku sinis sambil keluar dari ruangan karena melihat jackson yang masih Setia duduk di samping aku sambil menggodai aku.

Aku pun tidak memperdulikan nya sama sekali, setelah melihat data pasien aku pun membahas kulit buatan dia yang akan dipakai untuk bayi dari si kembar 5 tersebut yang jantung nya diluar.

Selesai membahas nya dengan jackson lalu kami berdua keluar ruangan dan bertemu dengan yang lainnya di nurse station.

Kami semua berkumpul dan menunggu para dokter residen dan dokter magang untuk kunjungan ke pasien hamil kembar lima tersebut.

Setelah berkumpul semua dengan residen dan magang kami langsung saja kunjungan ke pasien tersebut. Saat semua residen dan magang selesai presentasi data pasien, aku langsung USG perut pasien tersebut guna melihat perkembangan terbaru nya.

Ku lihat dari hasil usg ada yang janggal langsung saja aku manggil dokter robbins untuk melihat nya juga, lalu dokter karev selaku dokter bedah anak pun ikutan melihat nya.

Lalu ku menanyakan ke pasien apakah ada yang di rasa gak enak atau tidak dan pasien pun menjawab tidak ada. Lalu kami bertiga pun berusaha mengabaikan ketakutan kami sambil memantau nya terus.

Aku pun akhirnya menjelaskan ke pasien bahwa ada ke janggalan yang kami curigai agar pasien tidak kaget jika tiba-tiba dia kesakitan dan di haruskan untuk segera operasi.

Lalu pasien pun panik dan aku berusaha menenangkan nya bersama dokter robbins, dokter karev dan dokter grey.
Setelah pasien tenang kami pun keluar ruangan rawat inap nya.

Aku pun menginstruksikan ke dokter residen dan dokter magang untuk memantau pasien tersebut secara berkala dan segera panggil kita semua jika tiba-tiba terjadi suatu keanehan.

Setelah itu kami semua membubarkan diri kecuali aku yang masih harus kunjungan ke dua pasien yang ku lihat dari data di iPad sudah bisa di pulangin.

Lalu aku pun cek kembali kondisi pasien terkini, karena di rasa tidak ada yang aneh akhirnya aku mengijinkan mereka pulang dengan syarat kalau terjadi suatu keanehan atau ada yang sakit langsung bawa kesini.

Keluar dari ke dua ruangan rawat inap aku pun menanda tangani surat pulang untuk ke dua pasien tersebut lalu setelah itu ku beri ke dokter residen dan magang untuk mengurus tebus obat dan sisa nya.

What is love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang