Hai hai para jangkrikers....
Jumpa lagi sama cerita ane yang gak jelas... Hahaha, gini2 karya sendiri yang patut diacungi 5 jempol.
1 jempol lagi pinjem punya readers ya wt klik vote.
Asyeeeekkkk bahasanya ngerayu2 buat di vote... Wkwkwk
Author pingin selesaiin cerita ini cepat2, n sesuai permintaan readers juga sih yang udah gak sabar kelanjutan chapter 18 "Va POV" (Thanks yg udah benerin 'pov'nya, jadi malu dari dlu pkek 'poof'. Hahaha authornya norak bgt) curcol dikit...
Langsung saja y readers, bismillah.... Semoga dapat semua penyelesaian2 konflik disetiap cerita.
Enjoy reading readers... (*´▽'*)♡
✿ ✿✿ ✿
Akibat pukulan penjambret tadi sukses membuatku berbaring di kamar seharian...
Jam menunjukkan pukul 03.00 dini hari
Tok tok tok...
Terdengar pintu kamarku diketuk
"Iya" jawabku singkat yang semalaman tidak bisa tidur menahan perut yang sakit
"Ayo berangkat" terdengar suara hae dari balik pintu
"Mau kemana jam segini?" Tanyaku malas-malasan
"Ayo, semua sudah bersiap!" Katanya
"Bersiap untuk apa?" Tanyaku
"Siap-siap untuk acara besok pagi, gue kan udah bilang sama elo semalam!" Katanya
"Semalam? Entahlah lupa..." Gumamku enggan memutar kembali memory semalam
"Gue gak enak badan hae... Gue gak ikut" Ujarku berpura-pura mengetahui niat ajakan hae
"Enak aja lo melarikan diri, besok pagi acara pemilihannya, masa lo kandidat nya gak ikut!" Kata hae
"What... Besok pagi?" Aku kaget bukan kepalang, menambah rasa sakit diperut
"Iya!"
"Hari ini?" Tanyaku lagi
"Iya!" Kata hae dengan nada sedikit kesal
"Males gue, gak ngarep menang pun gue!"
"Lo mana boleh gitu!"
Aku hanya diam memandangi langit-langit kamarku
"Va...!"
"Va...!"
Terdengar suara hae memanggilku namun tak ku hiraukan.
Keadaan menjadi sunyi
Setengah jam kemudian
BRAAAAKKKK...!!!! Terdengar benda bertabrakan dari jauh
Suara langkah kaki berlari terdengar menuju kamar asramaku
Tok tok tok...!!! Ketukan pintu dengan irama cukup keras
"Siapa?" Tanyaku santai
"Aku hae!"
"Udah dibilang gue gak mau berangkat!"
"Terserah kamu, tapi kamu harus keluar!" Katanya dengan nada tergesa-gesa
"Ogah!"
"Kamu gak denger bunyi tabrakan tadi... Itu Zeni tabrakan di depan!" Kata hae sangat menyakinkan
"Boong lo!" Kataku
"Ihhh beneran cepet keluar!" Kata hae
"Gue gak percaya, itu akal-akalan kalian saja buat gue keluar kamar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangkrik in Love
RomanceHari ini kau begitu cantik Bagai bunga ingin sekali rasanya kupetik Seperti nada menyentuh telinga di setiap detik Mengalun lagu ditemani angin kecil berbisik Cewek setengah pirang... Yang paling gue sayang... Tak peduli bapak mu pejabat atau astron...