Chapter 5 -cemburu-

1.6K 39 9
                                    

Yosshhaaa!!!! Ap to the det lagi...

Mudah-mudahan sampai pada konflik, meski harus kebingungan konflik apa yang terjadi, tetap ganbate...!

Semoga kalian bisa menikmati karyaku

Enjoy reading (*'▽'*)♡

❥❥❥ CHAPTER 5 ❥❥❥

Hujan tiba-tiba turun tak begitu deras, aku dan ipay berteduh di bawah pohon yang cukup rindang. Hanya terdengar suara rintik hujan

"Maaf tadi gue peluk lo" ujar ipay memecahkan keheningan

Aku terdiam, melihat motor zev dari kejauhan.

"Gue gak mau lo lihat sesuatu yang gue yakin lo gak mau lihat" lanjut ipay, dan aku mulai tersentak oleh ucapannya

Seyakin itukah?

"Maksud lo?" Tanyaku menatap ipay yang sedari tadi menunduk

"Nanti lo tau sendiri" jawab ipay.

Aku paling benci sesuatu yang buatku penasaran, ada apa sebenarnya..? Kenapa ipay tiba-tiba memelukku, kenapa ipay tiba-tiba menarikku keluar padahal di sana ada zev.

Ipay masih menunduk, mengira-ngira berapa rintik hujan yang jatuh sampai detik ini.

Bola mataku tiba-tiba melebar, di depanku ku lihat pemandangan yang mengerikan. Tanpa pikir panjang, ku ambil langkah seribu menembus hujan rintik. Tak ku hiraukan panggilan ipay.

Sekarang, disini, berdiri di hadapanku. Seseorang dengan keadaan tak berdaya ter lempar ke tanah basah oleh seseorang. Seseorang dengan tubuh yang telah ku kenal.

Ya... Orang itu zev, sepertinya dia berkelahi dengan orang itu. Aku tak mengenal orang itu, tapi aku merasa iba dengannya. Muka dan sekujur tubuhnya penuh luka, baju seragamnya sobek penuh tanah bercampur darah.

Zev terpaku melihatku berdiri di depan orang yang sudah tak berdaya, menatapku penuh- tidak sepertinya itu tatapan ketakutan. Akupun diam terpaku, ipay berlari dan berhenti di belakangku.

"Lo kenapa bawa dia kesini!" Teriak zev menunjuk jarinya pada ipay, ipay hanya menunduk.

Zev menarikku, aku hanya bisa diam menurut. Dia memicu motor sukernya menembus hujan yang tiba-tiba sangat deras. Jalanan begitu sepi karena hujan yang disertai angin.

Aku memeluknya dari belakang, karena takut kalau sampai aku terjatuh. Kan gak bermartabat banget kalau harus mati karena jatuh dari motor keren. Mereka akan berpikiran "norak banget sih, naik motor keren aja jatuh. Gak pantes naik motor keren!"

"Yuuuhuuuuu...!!!" Tiba-tiba teriakku mencairkan suasana

"Ini keren, coba ketengah lagi yang penuh kubangan air" pintaku teriak dari belakang. Zev menurut, memacu gasnya lebih tinggi ke tengah jalan dan memilih jalanan yang banjir dengan air hujan.

Aku teriak kegirangan...

"Aku bebaaasssss.... Yohooooohoooooo.....!!!" Teriakku berulang-ulang. Sepertinya zev menikmati teriakanku, terlihat muka kuburannya terlihat lebih ceria dari balik spion.

Aku dan zev benar-benar basah kuyup

"Stop!" Pintaku

Zev menghentikan laju motornya, aku turun dari motor sukernya menuju apotik. Aku membeli beberapa obat antiseptik, plaster, dan perban. Penjaga apotik menatap kesal karena lantai putih bersihnya dikotori air yang mengucur dari pakaianku.

Aku mengeluarkan dompet hendak membayar

Prak

Disodorkan uang dua lembar ratusan ribu di meja etalase, zev menarik lenganku keluar apotik itu.

Jangkrik in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang