Maaf ya readers... Lumayan lama apdet... Lagi banyak pikiran jd gk bs berimajinasi...
Enjoy reading ya readers... (*´▽'*)♡
♥◦"̮◦♥ CHAPTER 47 ♥◦"̮◦♥
Hari hari terus berlalu, disela-sela kesibukan chelia. 65ku terus mendekatiku dan akupun sedikit merespon.
Kami beberapa kali pergi bersama, tak jarang juga 65ku mengajak si kembar, tentu tanpa sepengetahuan chelia karena dia terlalu sibuk mempersiapkan pesta pertunangannya.
Sejenak aku merasa menjadi seseorang yang merebut orang lain dari tangan orang lain. Benar saja kata orang, lebih baik jadi yang kedua tapi diutamakan daripada jadi orang pertama tapi diduain. "Jadi, salah siapa?" Yang jelas aku tak menyalahkan takdir, karena mungkin ini jalan dan waktu yang harus aku lalui sekarang. "Untuk kedepannya?" Biarlah waktu dan keadaan yang akan membimbingku.
Tak terasa hari pertunangan chelia dan 65ku semakin dekat. Namun tak terasa juga hubunganku dengan 65ku terlalu dekat. Cara kami ber'pacaran' jauh berbeda dengan kami yang dulu waktu masih di Surabaya. Mungkin karena kami sama-sama sudah dewasa, kedewasaanlah yang akan menentukan masa depan kita kelak.
"Kita mau kemana?" Tanyaku
"Ikut saja" jawab 65ku
Kamipun telah sampai disebuah restauran yang eeeemmmmm boleh dibilang cukup mewah.
Upsss... Salah... Sepertinya restauran yang gak laku, karena di tempat parkir tak tampak pun mobil, motor, sepeda, apalagi becak yang parkir.
"Lo ngajak gue ke restauran yang gak laku?" Sindirku melihat keadaan restauran itu amat teramat sepi tanpa pengunjung satupun.
"Iya, gue kasihan" jawabnya acuh
Tiba di dalam, bukan efek romantis namun aura mistislah yang menusuk sukmaku. Cahaya redup dengan beberapa lilin yang menyala sebagai penerang beberapa tempat. Namun hanya satu meja dengan dua kursi yang tampak sedikit terang.
Aku clingukan
"Nyari apa lo?" Tanya 65ku
"Nyari penjaga lilin, mana tau ada yang lagi ngepet" jawabku asal
Tuk....
65ku menjitak kepalaku
"Auwww... Sakit tau!" Keluhku
Aku dan 65ku terus berjalan menuju meja kosong itu, meja dengan dua piring dan kawan-kawannya menemani disampingnya. Ditengah tampak bunga mawar merah menghiasi meja polos itu.
"Pantes gak laku, irit banget nih restauran pakai lilin sebagai penerangan" ketusku
Beberapa pelayan telah standby dekat meja itu, kami berdua pun menuju kesana.
Kami berdua dilayani bak raja dan ratu (ehh sikembar donk...) Akupun merasa heran kenapa restauran ini gak laku. Padahal pelayanan mereka begitu istimewa.
Kami menyantap menu yang anehnya datang sendiri tanpa diminta, tanpa dipesan, dan ehhh jangan-jangan tanpa dimasak.
"Benar-benar restauran ajaib" gumamku
"Sikembar dimana?" Tanyaku sambil menikmati makan malam mistis dengan beberapa pelayan yang tampak senyum meringis.
"Dirumah tante maya" jawabnya
"Chelia gak nyariin lo?" Tanyaku
"Gak" ketusnya sepertinya dia enggan mendengar nama itu
"Memangnya tadi gak ketemu chelia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangkrik in Love
Storie d'amoreHari ini kau begitu cantik Bagai bunga ingin sekali rasanya kupetik Seperti nada menyentuh telinga di setiap detik Mengalun lagu ditemani angin kecil berbisik Cewek setengah pirang... Yang paling gue sayang... Tak peduli bapak mu pejabat atau astron...