Hai hai readers...
Jumpa lagi dengan novel Q... Buat yang setia membaca novelQ sampe chapter ini makasih yaaa...
Q harap kalian mau menyempatkan diri untuk memberi ☆ disetiap chapter yang kalian baca.
Terima kasih yg sudah bersedia memberi ☆, walau Q tau kalian terpaksa dan dgn berat hati... Wκª=Dώκª=))ώκª=Dώκª=))ώκª=D. Just kidding yaaa kawan-kawanQ yg baik hati...
Enjoy Reading Readers... (*´▽'*)♡
ʚ♡⃛ɞʚ♡⃛ɞʚ♡⃛ɞʚ♡⃛ɞʚ♡⃛ɞʚ♡⃛ɞʚ♡⃛ɞʚ♡⃛ɞʚ♡⃛ɞʚ
"Siapa dia pay?" Kataku menangis dipelukan ipay
Ipay hanya diam dan terus memelukku
"Bawa gue pergi!" Pintaku memandangnya dengan mata basah
"Lebih baik lo ikut pulang bersama mereka, mereka pasti mencarimu" bujuk ipay membuatku badmood
"Bawa gue!" Hardikku lagi
Ku gandeng tangan ipay pergi jauh dari alun-alun tempat konser
Kami duduk di satu taman dekat alun-alun
"Gue anter lo ke markas ya?" Ujar ipay
Aku menggelengkan kepala sambil menunduk
"Siapa dia pay?" Dadaku semakin sesak
Ipay terus terdiam, rasanya pandanganku semakin kabur.
ʚ♡⃛ɞ di rumah sakit ʚ♡⃛ɞ
Ku buka mataku yang terasa berat
"Zev.. " lirihku melihat satu sosok duduk di samping tempat tidurku
"Sudah bangun?" Zev membelai rambutku
Ku putar lagi otakku mengulang kejadian sebelum akhirnya aku berbaring di rumah sakit lagi.
"Dimana ipay?" Batinku
Ku jelajahi seluruh kamar, tampak sosok ipay tertidur di sofa.
"Gadis itu?" Tanyaku pelan
"Kenapa?" Tanya zev balik
Aku diam
"Pagi semua...!!" Sapa seorang gadis masuk ke dalam kamar, seorang gadis yang tak ku kenal dari depan. Tapi
Saat dia menaruh bungkusan ke meja, tampaklah dari belakang sosok itu aku kenal.
"Dia yang waktu itu di rumah sakit, dia yang mencium 65 ku tadi malam" batinku berkecamuk pertanyaan, apa yang terjadi sebenarnya
"Hai sayang..." Sapa gadis itu berdiri di samping 65 ku dan memeluk bahunya, tepat di depan mataku
Ku pandang wajah 65 ku, tampak dia gugup mendapati dia dipelukan orang lain di depan mataku
Aku hanya mampu membisu
"Hai vania, gimana keadaanmu?" Tanya gadis itu begitu bersemangat dan terus memeluk tubuh 90 ku.
"Vania? Dia tau namaku, siapa dia?" Batinku berkecamuk pertanyaan tentang sosok gadis yang selama ini begitu misterius.
"Baik" jawabku pelan
"Kamu belum kenal aku ya...?" Katanya menawarkan diri untuk berkenalan
"Sayang... Kenalkan aku dong" pintanya memanja pada 65 ku yang masih diam terpaku
"Say-," batinku menjerit menangis
"Hmmm ya sudah aku kenalin diri sendiri saja" lanjutnya setelah mendapati respon negatif dari 65 ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangkrik in Love
RomanceHari ini kau begitu cantik Bagai bunga ingin sekali rasanya kupetik Seperti nada menyentuh telinga di setiap detik Mengalun lagu ditemani angin kecil berbisik Cewek setengah pirang... Yang paling gue sayang... Tak peduli bapak mu pejabat atau astron...