Chapter 1 -tamparan-

8K 117 19
                                    

Ini memang bukan kali pertama aku manggung, tapi tetap saja suasana penonton saat aku di bawah panggung membuat jantungku harus memompa dengan cepat. Ditambah lagi penampilan beberapa group band yang dari tadi membuat mata semua penonton terpukau.

"Grogi va?" Kata seseorang membuyarkan lamunanku kembali ke dunia nyata.

Dia Tommi, sang melody sekaligus ketua group kami

Oh iya lupa, perkenalkan dulu nama saya Vania Chika Haranti. Orang-orang biasa memanggilku cukup Va. Usiaku 18 tahun, aku baru lulus SMA sekitar 3 bulan yang lalu. Sekarang aku sudah duduk dibangku kuliah di universitas negeri ternama di kota tetangga. Aku anak pertama dari dua bersaudara, adikku satu-satunya seorang laki-laki.

"Heh, gak koq, gak grogi" jawabku gugup

"Kalau grogi, cukup sebut namaku tigakali!" Saran seseorang nyaut kayak petasan saja

"Iya, koko koko kokok betoook...!!!" Ledekku

Dia bernama Koko sang bassis, dia memang orangnya cukup konyol.

"Genggam saja tanganku erat-erat, dijamin" si Rudi sang drummer

"Dijamin malu iya!" Ketusku

"Koq malu gandengan ma cowok ganteng" belanya

"Malu lah, mereka pikir aku vokalis tuna netra gandengan tangan terus" jawabku kesal

"Bagus dong" kata Rudi lagi

"Bagus dari hongkong" jawabku

"Iya bagus, kan cuma elo yang dikatain tuna netra. Bukan gue!" Rudi gak henti-hentinya meledekku dengan sejuta kata-kata. Ahh lebay, kata segitu mana ada sejuta

"Sialan lo!" Kesalku

"Mari kita sambut band berikutnya, Laraaaasssssss lendraaaaaaa!"

Terdengar riuh penonton tepuk tangan, kami pun bergegas naik ke atas panggung. Kami sudah siap untuk tampil, riuh penonton pun mendadak hening. Ratusan mata tertuju pada kami, jantungku semakin berdetak sangat kencang.

Ku pandangi teman-teman seperjuanganku satu persatu, kurasakan kekuatan kekompakkan merasuk dalam sukmaku, menenangkan jantungku yang ketakutan, menormalkan detak jantungku yang dari tadi hipernormal.

La ras len dra... Teriak sang drummer memberi aba-aba kami untuk bersiap.

Kami berhasil membuat penonton terbawa bersama lagu kami, lagu aliran pop rock dengan ritme yang cukup cepat membuat penonton ikut berdendang, bergoyang bersama kami.

Dua lagu berhasil kami nyanyikan dengan sukses. Dan aku juga berhasil membuat beberapa orang yang mengenalku terheran-heran karena aku yang di atas sekarang 180° berbeda dengan aku dalam keseharian di rumah.

Setiap tahun aku mengikuti even yang sama, namun setiap tahun pula aku naik panggung dengan group band yang berbeda dan personel yang berbeda.

Disinilah aku sekarang, bersama laras lendra. Band yang digawangi Tommi sang melody, Koko sang basis, Rudi sang drummer, dan aku Va sang vokalis. Vokalis dadakan.

Dadakan?

Flashback

- Tamu dadakan

Saat itu aku memang belum mulai masuk kuliah, sehingga setiap hari i'm free. Bukan i'm feel free milik syahrini lho...

Sendirian dirumah bukanlah hal yang pertama buatku, dan aku lebih bahagia sendirian di rumah karena aku bisa bebas.

Bel pintu rumahku berdentang cukup keras sekali, aku lari tanpa menyadari apa yang aku kenakan.

Ku buka pintu, 4 cowok melongo ngiler ngeliatku keluar pintu.

Jangkrik in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang