Jangkrik in Love

Chapter 23 -Kado Istimewa-

Permisi...
Jangkrik in love numpang lewat lagi...

Hehehe, koq tumben cepat banget updatenya thor?

Iya nih lagi males kerja, biarin saja yang numpuk tambah numpuk.

Kenapa readers???

Gak rela ya jika tokoh utama si 65 mati terjatuh dari atap? Dan pasti kata mario 'metong' Hehehe...

Ini dia kelanjutan ceritanya

Enjoy reading readers (*´▽'*)♡

♥◦"̮◦♥♥◦"̮◦♥

"Enam limaaa!!" Teriakku

Tuk!

Kepalaku dijitak

"Berisik!" Kata seseorang dan akupun membuka mataku, melihat sosok 65ku di depan mataku.

Langsung ku peluk dia dan akupun menangis dalam pelukannya

"Lo kenapa?" Tanya 65ku

"Zev...!" Ucapku pelan

"Iya!" Jawab 65ku singkat

"Lo gak papa kan?" Isakku dipelukan 65ku

"Gue gak pa-pa, lo kenapa?" Tanya 65ku akupun malah nangis sejadi-jadinya

"Udah, gak usah nangis tar ingus lo keluar nempel dibaju gue" kata 65ku tak berperi kemanusiaan dan peri kewanitaan.

-terus apa hubungannya dengan peri-peri itu? Hehehe gak ada sih. (Author stress)

Aku mengelap hidungku ke punggungnya

"Ihhh jorok lo!" Kesal 65ku

"Maaip lupa, kiraen tissu nempel" jawabku tanpa dosa

Akupun menghentikan tangisanku

"Gue masih hidup kan?" Pertanyaanku membuat 65ku mendaratkan pukulan kecil ke kepalaku lagi dari belakang.

Tuk!

"Auwww..." Keluhku

"Sakitkan?" Tanya 65ku

Aku mengangguk

"Berarti lo masih hidup" kata 65ku

"Lo masih hidupkan?"

Kataku sambil menggigit telinga 65ku

"Sakit tau!" Keluh 65 kesakitan

"Ohh iya masih hidup!" Kataku polos

"Lo ngarepin gue mati?"

"Bukannya tadi lo dan chelia?" Tanyaku melepaskan pelukanku

"Dia pulang waktu lo tidur" jawabnya membaringkanku ditempat tidur

Aku masih bengong, berpikir keras menyimpulkan apa yang terjadi sebenarnya

"Jadi tadi?" Tanyaku heran

"Tadi apa?" Tanya balik 65ku

"Tadi hanya mimpi?" Jawabku pelan

"Lo mimpi apa?"

"Gue mimpi buruk!" Jawabku menerawang jauh mengingat mimpi mengerikan tadi

"Dalam mimpi lo pun gue gak akan pernah mati, apa lagi di depan lo!" Jawab pujaan hatiku

"Koq lo tau gue mimpi lo mati" tanyaku heran

"Kan tadi lo pastiin gue masih hidup ato gak!" Kata 65ku

"Iyaa kah?" Bengongku

"Dasar cetomlit...!" Ledek 65ku menuju sofa panjang dekat tempat tidurku

"Cetomlit apaan?" Bengong bertubi-tubiku