Chapter 33 -Eks Pacar Paksaan-

911 34 34
                                    

Readers....

Langsung aja lahhh bingung mau ngomong apa, heheheheh...

Enjoy reading reders... (*'▽'*)♡

♥◦"̮◦♥ CHAPTER 33 ♥◦"̮◦♥

"Ipay" teriakku refleks

Akupun tersadar bahwa keberadaanku tidak mau diketahui siapapun, segera aku memakai masker sembari memeriksa keadaan pasien yang datang.

"Wowww... Gue terkenal juga di Aceh" bangganya memasuki puskesmas sambil clingukan mencari suara yang meneriakkan namanya disusul dengan...

"Enam lima" batinku

"Ada apa mereka kemari, dari mana mereka tau desa ini? Apa ada hubungannya dengan kematian ayah chelia?" Banyak pertanyaan yang terlontar karena kedatangaan mereka berdua.

"Terkenal, maksud ipay... Tapi syukurlah aku jadi tak ketahuan" syukurku

"Kyaaaaa.. Bang ipay...? Gitaris band THE JANGKRIK?" Teriak Nita kegirangan menghampiri ipay, sementara aku hanya berdiri sembari memeriksa pasien yang cukup ramai hari itu.

"Waaaahhh... Kalau ini bang ipay, berarti ini bang zev" teriak Melly mahasiswa praktek juga dari kebidanan ikut menghampiri ipay dan 65ku

"Hussstt husttt bukan mukhrim, norak banget sih kalian" sindir Galih menyingkirkan Nita dan Melly dari ipay dan 65ku

"Bang, tanda tanganin baju gue donk" kata galih menyodorkan spidol ke arah ipay.

"Wuhhhh...!!!!" Kesal Nita dan Melly memukuli kepala Galih

"Syirik aja kalian" kesal galih memegangi kepalanya yang benjut-benjut manis.

"Bang zev, angin apa yang membawa kalian kemari?" Sapa Adam menghampiri mereka

"Gak ada panggung nih" sindir ipay

"Oya abang-abang, selamat datang dan silahkan duduk" Adam mempersilahkan 65ku dan ipay duduk di ruang tamu.

Mereka pun duduk disusul Nita, Melly dan Galih ikut nimbrung

"Woy, kalian ngapain ikutan, sana selesaikan tugas kalian!" Perintah ketua kelompok praktek

Sembari duduk di meja dokter aku menguping pembicaraan mereka.

"Bagaimana acara pemakaman bapak fredy?" Tanya adam mengawali pembicaraan

"Tumben adam normal, biasanya eror kalau sudah ngomong. Hmmm dia memang orang profesional, bisa menempatkan diri mana dinas dan mana saat sama kawan" gumamku terus curi-curi memandangi wajah 65ku

"Pemakaman berjalan lancar" jawab 65ku

"Kedatangan kami kesini untuk mengambil barang yang bisa diselamatkan saat kecelakaan tersebut. Seperti dokumen dan barang berharga lainnya" jelas ipay

"Ohh kami belum sempat menyelamatkan barang apapun, sepertinya semuanya masih di mobil yang sudah ringsek itu" jawab Adam

"Bisa tolong antar kami kesana?" Pinta 65ku

"Hari hampir gelap, besok saja kita kesana"

"Apa lo tau tempatnya, maaf ya gue mules kalau pakai bahasa formal" kata ipay

Aku tersenyum kecil mendengar ipay mules bicara bahasa formal

"Tak apa, gue tidak begitu ingat lokasinya. Gue bukan asli sini, kami semua sedang praktek kerja, Besok gue minta Andy pemuda sini yang kebetulan kemarin dia yang mengantar kami ke hutan" jawab Adam

"Syukurlah, gue tidak usah ikut besok" ku hembuskan nafas panjang

Ingin rasanya ku lepas kerinduan bersama mereka, tapi itu hal yang mustahil buatku.

Jangkrik in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang