019 :

288 24 6
                                    

GUYS GUE LOLOS PTN DI SNBP GUYSSS!! makasihhhhhh atas doa kalian semuaaaaaaa!!

ga jadi hiatus ya. tapi gue juga nggak sesering biasanya buat update. ini jga sbnrnya masih sibuk ngurus berkas. tapi tetep gue sempet sempetin. love u oll


bentar, pahamin sendiri ya bahasa penulisannya. Biar paham juga itu nyeritain masa lalu, mimpi, atau masa sekarang... hehhehe


$$$$$$




"Kok anget?" Jevan memegang kening Sheva.

Sheva menggeleng pelan. "Nggak, gapapa ini. Kepanasan aja."

"Demam, Sheva. Aku tau ini demam."

"Gapapa, Jev. Astagaa, gausah terlalu khawatir."

"Istirahat dulu aja yuk. Kecapean habis latian balet pasti ini. Lagian udah kuliah masih aja ikut," Omel Jevan. Mengajak Sheva duduk di sofa. "Mamah kemana?"

"Ada di butik. Papah masih kerja." Jelas Sheva. "Aku tuh kesel banget sama papah. Kenapa ya kalo kerja seminggu nggak pulang. Terus pulang cuma sehari. Kadang tuh ya, datengnya pas malem, terus aku berangkat kannn, pulang-pulang kan jam tujuh, ehhh udah berangkat lagiii. Terus sengaja beliin coklat putih biar——"

Jevan tersenyum, senantiasa mendengarkan ocehan Sheva yang selalu mengomel perihal papahnya. Wajar saja, Charlie (papah Sheva) adalah seorang pilot. Jadi jarang pulang. Sekalinya pulang pun hanya sebentar.

"——kan aku mau kesel malah gajadi gara-gara coklat putihnya."

"Ini mau nggak?"

"Apa?"

"Coklat putih, masih mau? Aku beliin." Kata Jevan.

"Besok aja," Jawab Sheva. Gadis itu menyender pada Jevan yang duduk di sebelahnya. "Coklat putih itu coklat atau putih?"

"Coklat,"

"Berarti harusnya coklat dong."

Jevan melirik. "Tapi putih,"

"Iya, kan itu coklat,"

"Tapi putih," Sahut Jevan.

"Aaaaa pusinggg. Gatau deh. Harusnya namanya putih aja, biar ga bingung."

"Itu coklat, Shevaaa..."

"Tapi?"

"Tapi putih,"

Sheva menepuk paha Jevan. "Tau ah, aku pusing."

"Mau makan atau minum dulu?" Tawar Jevan. "Aku ambilin."

"Air mineral aja. Tolong ya, ini kenapa tambah pusing..."

Jevan mengambilkan air untuk Sheva. "Pelan minumnya." Pinta Jevan.

"Masih pusing?"

Sheva mengangguk. "Iya, padahal tadi enggak lohhh... Kenapa jadi pusing banget ya."

"Kecapean kamu." Jawab Jevan. Memeluk Sheva agar kembali tidur.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Meet Me AnymoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang