022 :

268 23 13
                                    

cr : pins

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr : pins

⚘⚘⚘

Sheva turun dari mobil sambil melepas kacamatanya. Di susul Ami yang turun dari kursi kemudi. Di depan ada Irene yang tengah mengelap kaca. Irene langsung menyapa mereka berdua.

"Ayo masuk aja langsung. Kayaknya hari ini bakal banyak kerjaan," Kata Irene.

"Jevan di dalem, Ren?"

"Iya kak, masuk aja. Aku lanjutin ini dulu ya,"

Sheva mengangguk lalu melangkah masuk. Seperti biasa, studio ini selalu rapi. Bahkan bunga-bunga juga masih terlihat segar, sepertinya baru di ganti. Sebuah buket bunga yang sedikit layu berhasil menyita atensi Sheva. Ada sebuah notes di talinya. Jelita Joana, begitu tulisannya. Sheva tersenyum kecil.

"Mbak Sheva mau langsung ganti?"

"Nanti, mau ngomong sama Jevan dulu."

"Oke,"

Sheva langsung menuju ruangan Jevan yang masih tertutup rapat. Kemudian mengetuk pintu tersebut beberapa kali. Hingga ada suara sahutan dari dalam, menyuruhnya untuk masuk.

"Ada masalah Ren?" Jevan menghentikan aktivitas memakai jaketnya, begitu tau yang masuk bukan Irene, melainkan Sheva. "Shev?"

"Bisa bicara sebentar?"

Jevan diam sejenak. Lalu mengangguk dan kembali duduk. Sheva ikut duduk di hadapannya. Mereka terhalang sebuah meja yang biasa digunakan Jevan untuk bekerja. Ada beberapa foto model juga diatas meja. Sepertinya Jevan belum membereskannya.

"Kenapa? Ada masalah?" Tanya Jevan, membuka pembicaraan.

"Sedikit," Jawab Sheva membuat Jevan menegakkan tubuhnya. "Tapi bukan masalah kerjaan."

Jevan diam memperhatikan.

"Sebenernya aku mau mastiin aja," Sheva berdehem pelan. "Soal kak Jasmine, dia kakak kamu?"

Jevan jelas terkejut. Tidak menyangka kalau Sheva akan membahas soal ini.

"Kenapa aku baru tau?" Sheva masih menatap manik mata Jevan. "Maksudnya, gini, selama kak Jasmine masih ada, aku juga kenal deket loh sama kak Jasmine. Tapi aku sama sekali gatau kalo kamu adiknya kak Jasmine."

Melihat Jevan yang masih diam. Sheva menghela nafas. "Dulu kamu emang setertutup itu ya? Bahkan pas aku masih sama kamu pun, kamu tetep gamau kasih tau aku? Padahal apa-apa aku selalu cerita ke kamu,"

"Emang mau ngelakuin apa kalo kamu tau?"

Kali ini Sheva yang di buat bungkam.

Sepertinya salah jika membahas hal ini dengan Jevan. Jevan seperti tidak menganggap hal ini sebagai masalah yang penting.

"Oke paham. Maaf udah lancang ke kamu, aku permisi."

Sebelum Sheva berdiri, Jevan menahannya.

"Minggu ini buat short film. Dan lokasinya ada yang outdoor. Udah ditulis kan di perjanjian sebelumnya?"

Meet Me AnymoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang