⚘⚘⚘
Hari ini Jevan izin tidak bekerja di cafe karena ia harus berada di studio. Pagi-pagi sekali Jevan beserta dua asistennya sudah menyiapkan tempat di studio. Mereka memodifikasi, menata barang-barang untuk pemotretan iklan produk skincare. Dan dari pihak perusahaan meminta untuk memberikan kesan girly.
"Bunga taroh mana yang ini?" Irene, berjalan menghampiri Sena.
Sena yang tengah menata kursi pun menoleh. "Duhh, gue lemah kalo soal nata yang vibesnya cewek-cewek begini." Katanya sambil mengacak rambutnya frustasi.
Jevan lantas menghampiri. "Sini, biar gue aja yang nata bunga. Lo beresin sisa-sisa kertas disana aja."
"Siap bos!" Irene mengangguk patuh.
"Bos, kita kerja ngelebur kayak gini gak dapet bonus?" Celetuk Sena.
Irene langsung melengok. "Iyaa bos astagaa kita udah dari subuh loh, mana ini lebih berat dari hari-hari biasa."
Jevan melirik malas. "Gini doang mah udah biasa kali. Gue kalo cafe lagi rame ya lebih capek dari ini."
Sena meringis. "Udah ada studio sendiri juga masih kerja di cafe,"
Sudah sering, bahkan hampir setiap hari kalimat itu Jevan dengar. Bahkan Jevan sudah sangat bosan untuk menanggapi. Pria itu memilih abai. Kembali fokus ke pekerjaannya.
Pukul sembilan lebih duapuluh menit, klien Jevan datang. Jevan segera bersiap. Menyiapkan kamera yang biasa digunakannya. Sementara Irene dan Sena mengarahkan sang model menuju tempat gantinya.
"Wahh, nggak salah sih pilih disini. Emang ramah ya pelayanannya," Komentar sang model, Grace, seorang pemeran sinetron yang sedang booming di kancah TV nasional.
Irene tersenyum ramah. "Terimakasih kak, saya tinggal dulu. Kalau ada apa-apa bisa panggil saya ya, saya Irene."
"Okay Iren,"
Irene lantas keluar ruangan. Mendapati Jevan yang sudah siap, menunggu sang model dengan duduk di sofa.
"Bos," Panggil Irene.
Jevan menoleh. Menaikkan alisnya seolah bertanya, ada apa?
"Ituu modelnya ternyata Grace! Pemeran di sinetron TV itulohhh... Serius ini lebih cantik aslinya daripada di layar tv." Kata Irene heboh sendiri.
"Lo ngefans?"
Irene nyengir. "Dikit sih, cuman suka aja sama perannya yang di sinetron."
"Oh, yaudah, ntar minta foto bareng."
Mata Irene langsung berbinar. "Boleh bos?"
"Gatau, lo tanya aja sendiri. Tapi harus tetep profesional, lo ga boleh bikin dia sampe ga nyaman di studio ini."
"Siap boss!"
$$$$$$$$$$$$$$
"Mbak Sheva!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Me Anymore
FanfictionMenjadi model adalah pekerjaan tersantai bagi seorang Sheva Agnesia. Gadis itu benar-benar menikmati perkerjaan yang sudah ia anggap sebagai hobinya sendiri. Seolah-olah Sheva dibayar untuk bersenang-senang. Sangat menyenangkan bukan? Tapi bagaiman...