double ini hihihi. tp spam komen yaj
⚘⚘⚘
Hari-hari berikutnya, Jevan lebih sering menghabiskan waktunya di Studio. Selain karena banyak klien model terkenal yang terikat kontrak kerja dengannya, Jevan juga sedikit enggan untuk pergi ke cafe. Karena pertemuannya dengan Sheva tempo lalu membuatnya ragu untuk kembali bekerja disana. Mungkin Jevan harus mengembalikan moodnya dulu agar nantinya bisa melayani pembeli dengan baik.
Ditatapnya sebuah liptint bermerk dior yang ada di atas meja kerjanya. Jevan menghela nafas lalu menyenderkan punggungnya ke sandaran kursi. Diam-diam tersenyum kecil, mengingat barang-barang yang digunakan Sheva masih sama seperti dulu.
Sheva yang sering mengajak Jevan keluar. Entah sekadar main ke rumah ataupun ke caffe. Hingga Jevan paham betul kebiasaan Sheva yang sangat suka melakukan live di akun instagram dengan belasan ribu followers miliknya. Sheva suka mereview barang-barang yang ia pakai. Salah satunya liptint bermerk dior ini.
"Anggep aja simulasi jadi BA dior."
Kata yang selalu terucap ketika Sheva mereview liptint tersebut. Jevan membiarkan, asal Sheva senang.
Ponselnya berdering. Sebuah panggilan masuk dengan nama Jelita yang tertera di layar ponselnya. Tanpa basa basi, Jevan menerima panggilan tersebut.
"Kenapa dek?"
"Mas Jev bisa jemput Jelita nggak? Ban motor Jelita kempes,"
Jevan langsung meraih jaketnya dan keluar dari ruangan. "Bisa, kamu masih di sekolah?"
"Iya.. di gerbang utama."
"Ada orang disana?"
"Tinggal Jelita sendirian."
"Astagaa, kamu cari tempat yang rame, sayang. Jangan disana."
"Iya mas. Jelita nunggu di warung depan ya mas."
Jevan menyalakan mobilnya. "Ada cowok-cowok nongkrong?"
"Kayaknya sih... iya."
"Diem disitu, jangan kesana. Mas bentar lagi nyampe."
"Ih, katanya di tempat yang ramee, gimana sih?"
Jevan mematikan sambungan telepon. Lalu mempercepat laju mobilnya. Sepuluh menit berikutnya, Jevan sampai di sekolahan Jelita. Atensinya langsung menangkap sosok gadis yang menunggu di pos satpam.
"Jelita!"
Jelita mendongak. Tersenyum kecil lalu menghampiri Jevan. "Cepet banget, mas Jev ngebut ya?"
"Dikit doang."
"Halah, kan udah dibilangin bunda jangan ngebut. Kenapa masih tetep ngebut sih mas. Jelita gapapa loh nunggu agak lama lagi."
"Udah diem. Masuk mobil gih," Suruh Jevan setelah membukakan pintu mobil.
"Motor Jelita gimana mas?"
"Ya nanti gampanglah. Yang penting kamu sampe rumah dulu. Nanti bunda nyariin."
Jelita mengangguk. Mobil mulai melaju dengan kecepatan sedang. Apabila Jevan ngebut sedikit, gadis di sampingnya akan mengomel. Bahkan lebih lama dibandingkan bunda.
"Kenapa pulang telat?"
Jelita melirik Jevan sebentar. Lalu kembali menatap jalan. "Ada ektrakurikuler."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Me Anymore
FanfictionMenjadi model adalah pekerjaan tersantai bagi seorang Sheva Agnesia. Gadis itu benar-benar menikmati perkerjaan yang sudah ia anggap sebagai hobinya sendiri. Seolah-olah Sheva dibayar untuk bersenang-senang. Sangat menyenangkan bukan? Tapi bagaiman...