Maafff lamaaaa updatenya. Double up utk readers ku tercinta. Komen yg banyak plissss
🌷🌷🌷🌷🌷
Hari yang cerah untuk Sheva. Pagi ini Sheva sudah bersiap dengan pakaian joggingnya. Celana setengah paha dengan kaos putih dibalut jaket berwarna abu-abu. Tak lupa headphone yang sudah terpasang di kepalanya.
Karena Ami baru akan pulang besok, Sheva jadi jogging sendirian.
Ting!
Pintu lift terbuka. Di area basement masih sangat sepi karena ini baru jam lima pagi. Sheva sengaja bangun lebih pagi untuk jogging.
Dan di jam pagi seperti ini, suasana taman masih sunyi dan sepi. Belum ramai orang, apalagi anak kecil yang bermain sepatu roda, yang bisa mengganggu ketenangan Sheva untuk jogging.
"Baru satu putaran udah capek," Sheva memelankan langkahnya. Melirik jam tangan yang ia pakai.
Sudut bibirnya merekah begitu lagu i wanna be yours milik arctic monkeys kesukaannya terputar.
If you like your coffee hot
Let me be your coffee pot
Sheva kembali berlari sambil bersenandung, mengikuti irama lagu tersebut.
You call the shots, babe
I just wanna be yours
"Secret I have held in my heart,"
"Are harder to hide than I thought,"
Sheva menghentikan langkahnya. Memandang seorang pria yang berdiri dihadapannya. Dengan warna setelan yang senada dengannya.
Waktu seolah melambat begitu saja. Kedua pasang manik mata itu saling menatap, membentuk garis lurus.
Maybe I just wanna be yours
I wanna be yours
I wanna be yours
Kemudian Jevan tersenyum. "Pagi!"
Sheva tersenyum tertahan. "Ngapainn???"
"Ngapelin pacar dong," Balas Jevan membuat Sheva melotot kecil. Langsung menoleh kearah sekitar, memastikan keadaan taman masih sepi.
"Nanti kalo dilihat orang gimanaaa???"
"Ya tinggal liatin balik,"
Sheva berdecak pelan. Menarik lengan Jevan agar mendekat. "Bukan gitu maksudnya, aku gamau ada yang notice lagi kayak waktu itu," Bisik Sheva.
"Waktu itu yang mana?"
"Aku sama Juna."
"Ohhh," Jevan memalingkan wajahnya. Diam-diam mencibir pelan saat Sheva menyebutkan nama Juna terang-terangan di hadapannya. "Padahal gue pacarnya,"
"Apa?" Tanya Sheva, tidak begitu mendengar gumaman Jevan.
"Enggak, yaudah yuk jogging bareng. Udah sparing tadi?"
Sheva berdecak pelan. "Gamau ya, lagian kamu ngapain sih ngide kesini segala pagi-pagi?"
"Semalem kan kamu bilang mau jogging pagi-pagi. Ya aku kesini buat temenin kamu lah."
"Aku—— ayo balik ke apart."
Jevan menahan Sheva. "Ngapain? Nggak jadi jogging?"
"Udah males aku, dibilang males kena rumor, ga paham-paham."
"Maaf..." Kata Jevan terdengar penuh sesal. "Kamu balik ke apart duluan aja. Aku beliin bubur buat sarapan dulu. Biar gaada yang ngeliat."
Sheva menangguk dan mulai berlari kecil meninggalkan Jevan. Pria itu menghela nafas. Bagaimanapun juga, Jevan harus bisa memahami keadaan Sheva sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Me Anymore
FanfictionMenjadi model adalah pekerjaan tersantai bagi seorang Sheva Agnesia. Gadis itu benar-benar menikmati perkerjaan yang sudah ia anggap sebagai hobinya sendiri. Seolah-olah Sheva dibayar untuk bersenang-senang. Sangat menyenangkan bukan? Tapi bagaiman...