kalo sampe 50 chapter tuh kebanyakan menurut gue. jdi gue usahain ga nyampe 50 ya. Kalo bisa ga nyampe 45 sih wkwk
🌷🌷🌷🌷🌷
Sekitar dua minggu setelah Sheva mengajukan perpanjangan kontrak bersama pak Malik, akhirnya Sheva kembali ke studio Jevan. Tentunya untuk melakukan pemotretan.
Sheva pikir hanya beberapa produk skincare. Tapi ternyata pak Malik memiliki banyak sekali produk lainnya yang berkembang pesat di pasaran. Mulai dari produk dapur rumah tangga hingga kebutuhan anak.
"Semuanya," Kata Jevan. "Kecuali produk baby."
Sheva menganga. Matanya melirik beberapa kardus yang pastinya berisi produk yang akan diiklankan.
"Sebanyak itu?"
"Kita buat short movie. Soal keseharian kamu yang lengkap menggunakan produk dari perusahaan pak Malik."
"Short movie kenapa sampe tiga bulan??!" Bukannya Sheva tidak mau berlama-lama kerja bersama Jevan. Tapi Sheva takut kalau dia akan mati bosan karena muak dengan produk-produk itu yang sama sekali tidak pernah Sheva gunakan.
Lebih tepatnya, Sheva memiliki merk produk lain yang menjadi favorite nya. Kontrak iklan itu sama saja Sheva harus menyembunyikan produk yang ia gunakan untuk kesehariannya. Kalaupun ketahuan, Sheva akan dicap sebagai model tidak profesional.
Meski itu tidak wajib dilakukan, tapi Sheva tidak mau mengecewakan orang-orang yang telah menjadikannya sebagai BA.
"Bisa dibaca dulu naskahnya," Sena menyerahkan sebuah naskah pada Sheva. Kemudian keluar dari ruangan. Tersisa Ami, Jevan dan Sheva di dalam ruangan tersebut.
"Mbak Sheva keberatan?" Tanya Ami hati-hati.
Sheva mengangkat satu tangannya. "Untuk short movie, gue bakal lakuin dulu Mi. Itung-itung buat ngilangin rasa kecewa gue karna film Daisy ga jadi tayang.
"Okay... Kalo gitu aku nyiapin bareng Irene dulu." Ami lantas keluar.
Sheva langsung duduk dan mulai membaca naskah. Mulai dari deskripsi yang menjelaskan inti dari short movie tersebut hingga dialog yang harus Sheva baca.
"Ada yang ditanyain?"
"Ini——ish, kirain siapa!" Decak Sheva setelah menoleh ke belakang, baru tau kalau tadi suara Jevan.
"Masa gatau, kan daritadi aku disini."
"Ya tadi kirain pada keluar semua, Jev. Kamu ini ih," Sheva kembali membaca naskahnya. "Ini ada Grace juga?"
"Iya, dia muncul diawal sama akhir."
"Cowonya siapa ini nanti?" Tanya Sheva lagi. Karena ada dialog laki-laki yang belum diberi nama dengan jelas.
"Kayaknya pak Malik belum nentuin. Dia ada pas adegan pertengahan sih."
"Ohhh," Sheva mengangguk-angguk. "Kenapa nggak kamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Me Anymore
FanfictionMenjadi model adalah pekerjaan tersantai bagi seorang Sheva Agnesia. Gadis itu benar-benar menikmati perkerjaan yang sudah ia anggap sebagai hobinya sendiri. Seolah-olah Sheva dibayar untuk bersenang-senang. Sangat menyenangkan bukan? Tapi bagaiman...