036 :

185 15 2
                                    


🌷🌷🌷🌷🌷

enaknya di kemanain ye? wkwk saatnya Jessi tampil nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

enaknya di kemanain ye? wkwk saatnya Jessi tampil nih

🌷🌷🌷🌷🌷

Sheva Agnesia dikonfirmasi akan membintangi film pendek bersama Cendana Bagaskara, akankah tercipta chemistry diantara keduanya? Cendana : kita teman SMA

Jevan mematikan TV. Kemudian keluar dari kamarnya yang langsung tertuju pada ruang kerjanya. Sudah beberapa hari ini Jevan selalu menginap di studio. Selain karena bunda yang sudah pulang sehingga bisa menemani Jelita, Jevan juga merasa lebih nyaman berada di studionya.

"Sen, pak Malik udah ngasih kabar?" Jevan menutup pintu ruangannya setelah keluar.

Sena yang sibuk mengedit video di kubikelnya pun menoleh. "Kabar apa bos?"

"Soal aktor yang muncul di film pendeknya,"

"Film pendek?" Sena nampak berfikir.

"Iklan Sheva."

Sena baru paham. Lalu menggeleng pelan. "Belum sih. Emang ada apa?"

"Di berita seliweran, katanya nanti sama Cendana."

"Wihhh, kalo itu sih sama-sama terkenal. Bisa membludak tuh film. Pasti banyak bermunculan shipper mereka. Apalagi——" Sena menghentikan ucapannya. Melihat wajah tak suka yang ditampilkan Jevan, Sena jadi meringis kecil. Kemudian kembali pada kubikelnya dan fokus mengedit.

Jevan mendengus malas. Melirik para pekerjanya yang sibuk di kubikel masing-masing. Entah itu mengedit foto atau video yang akhir-akhir ini studionya banjir project.

Selain merekrut pegawai baru, Jevan juga memperluas studionya. Kios samping studio Jevan yang bangkrut itu akhirnya dijual. Berkat bantuan Holga dalam hal pemindahan sertifikat, Jevan bisa membelinya dengan mudah untuk perluasan studio. Jevan juga sudah menyiapkan kurang lebih sepuluh kubikel untuk pekerja barunya.

Khusus untuk Irene dan Sena, kubikel mereka lebih luas dan nyaman. Karena mereka yang dari awal bekerja bersama Jevan dan banyak membantu Jevan mengenai perintisan studio ini.

"Bos, nanti libur dulu kan yang project sama Sheva?" Tanya Irene yang baru datang. Tadi sebelum berangkat, Irene diperintah untuk membeli beberapa bunga untuk kepentingan pemotretan. Jadi tak heran jam sembilan baru sampai studio.

"Iya, gue mau ke caffe."

"Lah? Masih kerja di caffe?" Heran Sena.

"Kenapa emang?" Balas Jevan sensi.

Melihat Jevan yang nampaknya tidak dalam suasana hati yang baik, Sena memilih diam. Irene juga langsung pergi setelah pamit untuk menata bunga.

Sementara Jevan kembali masuk ke dalam ruangannya. Untung saja para pegawai lain memilih untuk fokus pada pekerjaannya. Kalau saja tertangkap basah sedang menguping pembicaraan para atasannya, pasti sudah kena semprot Jevan.

Meet Me AnymoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang